Direktur Utama Emiten Teknologi Nanotech Indonesia Global (NANO) Jual 16,2 Juta Saham

Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk atau Nanotech Group (NANO), Suryandaru, melepas 16,2 juta lembar saham di rentang harga Rp30 sampai Rp32 per unit. Transaksi yang dilakukan pada 24 Januari itu, memiliki status kepemilikan saham bersifat langsung.

“Tujuan dari transaksi untuk keperluan pribadi,” tegas Suryandaru dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/2/2025). Suryandaru bukanlah pengendali perusahaan tersebut.

Lebih detail, transaksi penjualan saham tersebut dilakukan pada 24 Januari 2025 sebanyak tiga kali. Pertama, di harga Rp30 sebanyak 2.815.200 lembar saham. Kedua, di harga Rp31 sebanyak 12.032.900 lembar saham. Ketiga, di harga Rp32 sebanyak 1.352.100 lembar saham. Sehingga totalnya 16.200.200 lembar saham.

Transaksi ini diperkirakan akan membuat Suryandaru meraup dana sebesar Rp500,74 juta. Adapun persentase saham yang ditransaksikan sebesar 0,37805%. Karena itu, transaksi penjualan saham ini membuat porsi kepemilikan saham Suryandaru di NANO menjadi nol.

Selain Suryandaru, Komisaris NANO, Nurul Taufiqu Rochman, melakukan transaksi pembelian saham pada 10 Januari 2025 di rentang harga Rp39 sampai Rp46. Sebanyak 5,61 juta saham Nurul borong untuk investasi di NANO, dengan status kepemilikan saham bersifat langsung. Meskipun begitu, Nurul bukanlah pengendali perusahaan.

Menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir apda 31 Desember 2024, PT Nanotech Investama masih menjadi pemilik saham terbesar di NANO. Porsi kepemilikannya sebesar 59,51% atau sebanyak 2,55 miliar lembar saham. Kemudian, disusul oleh PT Nanotech Riset dengan porsi 10,5% atau sebanyak 450 juta lembar saham.

Emiten yang masuk dalam papan pencatatan akselerasi itu saat ini dipimpin oleh Suryandaru selaku direktur utama, M. Arief Iskandar selaku direktur bisnis, Kurniawan Eko Saputro selaku direktur operasional, dan Alfian Noviyanto selaku direktur teknologi dan rekayasa keteknikan. Adapun Radyum Ikono termasuk dalam komisaris NANO, disusul oleh Nurul Taufiqu Rochman selaku komisaris utama dan Bambang Setijawan selaku komisaris independen. (*)

# Tag