Formula WRP Memimpin Pasar Meal Replacement
Jika Anda pernah melihat iklan susu diet yang identik dengan perempuan berpostur ideal, kemungkinan besar Anda familiar dengan WRP. Merek yang sudah lebih dari tiga dekade ini bukan hanya soal susu diet, tapi juga kisah inovasi, strategi, dan ketahanan bisnis dalam industri kesehatan.
Perjalanan WRP dimulai pada tahun 1991, ketika ayah dari Kwik Wan Tien, CEO PT Wajah Rejuvenasi Perempuan (WRP) Indonesia, membawa inspirasi dari pengalamannya bekerja di industri susu di Amerika.
Saat itu, meal replacement sudah populer di sana, tetapi belum dikenal di Indonesia. Sang ayah melihat peluang besar: perempuan Indonesia juga ingin diet sehat, tetapi belum ada produk yang membantu mereka mengontrol kalori dengan praktis.
"Saat itu, belum ada produk serupa di Indonesia. Ayah saya melihat bahwa perempuan Indonesia juga senang diet, tetapi tidak memiliki banyak pilihan yang sehat dan terukur," ungkap Kwik Wan Tien.
Dengan pemikiran tersebut, lahirlah WRP, sebuah brand yang mengusung konsep meal replacement untuk membantu perempuan menurunkan berat badan secara sehat.
Awalnya, tantangan terbesar adalah mengedukasi pasar tentang konsep ini. Di sinilah strategi pemasaran berbasis teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) berperan. Iklan WRP dirancang untuk menarik perhatian dengan visual perempuan percaya diri, menumbuhkan ketertarikan, menciptakan keinginan untuk mencoba, dan akhirnya mendorong tindakan pembelian.
Dalam perjalanannya, WRP tak hanya berhenti pada meal replacement. Mereka memahami bahwa kebutuhan perempuan lebih dari sekadar menurunkan berat badan. Kini, WRP menawarkan berbagai kategori produk yang mencakup meal replacement, produk protein tinggi bagi perempuan aktif, hingga camilan sehat yang dapat mendukung keseimbangan nutrisi sehari-hari.
Pendekatan ini sejalan dengan teori Diferensiasi Porter, di mana perusahaan menciptakan produk unik yang memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Dengan strategi ini, WRP tidak hanya berfokus pada diet tetapi juga memperkenalkan produk yang mendukung gaya hidup sehat secara keseluruhan.
"Kami ingin perempuan merasa percaya diri, bukan sekadar kurus. Karena itu, kami mengembangkan berbagai produk yang mendukung perjalanan sehat perempuan dari berbagai aspek," ujar Frecy Ferry Daswati, Head of Marketing WRP.
Salah satu inovasi terbaru mereka adalah Fibby, minuman serat yang dikembangkan untuk membantu pencernaan dan menjaga kesehatan kulit. Produk ini hadir setelah tim WRP menyadari bahwa banyak perempuan mengalami masalah pencernaan akibat kurangnya asupan serat.
Kesuksesan WRP tidak hanya datang dari produknya, tetapi juga dari kemampuannya membangun komunitas pelanggan yang loyal. Melalui program WeShape, mereka menyediakan layanan konsultasi dengan ahli gizi agar pelanggan dapat merancang pola makan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Konsep ini berkaitan erat dengan teori Relationship Marketing, di mana hubungan jangka panjang dengan pelanggan menjadi kunci keberhasilan bisnis. WRP tidak sekadar menjual produk, tetapi juga menawarkan pengalaman dan dukungan bagi perempuan yang ingin menjalani hidup sehat.
"Diet itu bukan hanya soal defisit kalori, tapi juga soal memahami kebutuhan tubuh masing-masing," kata Kwik Wan Tien.
Selain itu, kehadiran digital semakin dimanfaatkan. Jika di era 90-an WRP mengandalkan iklan televisi, kini mereka aktif di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Pendekatan ini tidak hanya membangun kedekatan dengan pelanggan, tetapi juga meningkatkan transparansi dalam komunikasi produk.
Saat ini, WRP mulai mengeksplorasi pasar luar negeri. Beberapa negara telah menunjukkan minat untuk mendistribusikan produk ini, meskipun ekspansi dilakukan dengan hati-hati. Dari perspektif Ansoff Matrix, strategi ini masuk dalam kategori Market Development, di mana WRP tetap mempertahankan produk intinya namun mencoba memasuki pasar baru di luar negeri.
"Kami ingin memastikan bahwa produk kami diterima dengan baik. Bukan sekadar ekspor, tetapi benar-benar menyesuaikan dengan kebutuhan pasar di negara tersebut," jelas Kwik Wan Tien.
Kesuksesan WRP bukan hanya hasil dari produk berkualitas, tetapi juga kombinasi strategi bisnis yang matang, inovasi yang terus berkembang, dan kedekatan dengan pelanggan. Dari awal berdiri hingga kini, WRP telah membuktikan bahwa memahami kebutuhan konsumen dan beradaptasi dengan tren adalah kunci bertahan dalam industri yang dinamis.
"Saya ingin perempuan yang memakai produk kami merasa senang. Mereka tidak hanya diet, tetapi juga merasa nyaman dan menikmati prosesnya," tutup Kwik Wan Tien.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade dan strategi yang terus diperbarui, WRP ingin terus membuktika bahwa mereka lebih dari sekadar merek, tetapi mitra terpercaya bagi perempuan Indonesia dalam perjalanan menuju hidup sehat. (*)