Cerita Yudhono Rawis Pimpin Tokocrypto, dari Merugi hingga Profit

Kripto di Indonesia masih tergolong baru. Pada awal kemunculannya sekitar tahun 2022, kripto dianggap sebagai aset yang tidak menjanjikan—harga anjlok, dan volume perdagangan menurun drastis. Namun, dalam dua tahun terakhir, industri kripto di Indonesia terus berkembang dan semakin diminati.
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengenang momen saat ditunjuk sebagai CEO Tokocrypto pada akhir 2022, dalam acara Indonesia Crypto Outlook 2025. Saat itu, volume transaksi mingguan Tokocrypto hanya mencapai US$10 juta, sementara harga berbagai aset kripto tengah mengalami penurunan tajam.
“Banyak yang bilang saat itu crypto is dead. Yang running exchange pusing pasti. Gimana... volume enggak ada. Terus terang saat itu di Tokocrypto pun volume hampir enggak ada, weekly volumenya itu di bawah US$10 juta. Karena volume enggak ada, company juga lagi merugi, saat itu belum ada SRO dan CFX. Jadi kita bingung kejelasan hukumnya bagaimana untuk exchange, semuanya CFAK enggak bisa jadi PFAK,” kata Rawis di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Namun, kondisi tersebut tidak membuat Tokocrypto patah semangat. Justru, perusahaan semakin yakin bahwa kripto adalah aset masa depan dan industrinya akan bangkit. Dari situ, mereka menetapkan visi untuk menjadi exchange terbaik di Indonesia sekaligus market leader.
“Fondasinya ada dua, yaitu: satu, business operations yang sustainable. Kenapa? Karena market kripto turun naik. Kita harus memastikan bahwa kapital dan bisnis kita harus profitable. Yang kedua, saat itu kita yakin dengan kejatuhannya exchanges di seluruh dunia, soon and later kripto akan move dari unregulated menjadi regulated,” ungkapnya.
Menurutnya, regulasi kripto sangat penting karena dapat mendorong adopsi yang lebih luas, termasuk oleh institusi. Jika benar-benar antusias terhadap industri kripto yang teregulasi, pasar akan terus berkembang. Kini, dua tahun kemudian, kripto telah memiliki regulasi.
“Dengan menjadi regulated, ada ETF. Dengan adanya ETF, institutional customer masuk, bisa dibilang fund yang baru masuk, dan jujur saya bangga dengan crypto industry,” ucapnya.
Menurut Rawis, pihaknya telah melakukan banyak upaya, dan tim tetap bersemangat. Untuk tetap relevan di Indonesia, kedekatan dengan komunitas menjadi kunci. Selain itu, Tokocrypto mendukung proyek-proyek lokal agar dapat berkembang secara independen di exchange perusahaan. Yang tak kalah penting, pada 2023, perusahaan semakin memperluas jangkauan ke komunitas, memastikan komitmen terhadap literasi dan edukasi tetap terjaga.
“Kuartal IV 2023 volume weekly dari US$10 juta sudah menjadi US$30 juta (3x lipat), yang kedua kita sudah profitable. Cepat, tapi (itu) setelah kita melakukan banyak (hal), termasuk restrukturisasi di tahun 2023. Kemudian di tahun 2024 targetnya adalah 3x dari target volumenya 2023. Volume 2024 sudah mencapai Rp160 triliun yang membuat kami menjadi market leader tanpa mengorbankan burn marketing yang besar,” ungkapnya.
Di tahun 2024, Tokocrypto juga mendapatkan lisensi PFAK (Pedagang Fisik Aset Kripto). Ini sesuatu yang sangat mereka banggakan, bukan karena ini insidental tapi bagian dari realisasi dari visi yang sudah direncanakan sejak dua tahun sebelumnya.
Tahun 2024 selain target bisnis yang tumbuh, juga profit. Tokocrypto berhasil meraup laba, namun Rawis enggan menjelaskan berapa angka pasti keuntungannya. Yang jelas, dia mengaku Tokocrypto profit multi million dollars.
“Saya bangga sekali, dan ini sesuatu yang kita pikir kita punya banyak tabungan dari laba untuk kita reinvest di tahun 2025 untuk mendukung growth yang lebih bagus lagi di tahun ini,” ucapnya. (*)