FAST kembangkan APAR AF11E FLAT
Salah satu inovasi terbaru dari PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (PT FAST) adalah Alat Pemadam Api Ringan (APAR) fenomenal bernama Lithium Fire Killer, yang merupakan pemadam kebakaran berbaterai lithium pertama di dunia.
Willy Hadiwijaya, CEO PT FAST, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun lalu, perusahaan telah mengembangkan APAR semi-otomatis/thermatic bernama Flame Accurate Termination (FLAT) dengan kode produk AF11E.
Menurut Willy, APAR Hartindo AF11E FLAT dilengkapi dengan teknologi clean agent yang mampu mendeteksi dan memadamkan api di dalam ruang mesin kapal tanpa meninggalkan residu atau kotoran.
Selain itu, APAR ini bersifat non-konduktif, sehingga tidak akan merusak sistem kelistrikan mesin. Material AF11E juga telah memiliki berbagai sertifikasi internasional dan digunakan secara resmi oleh berbagai instansi negara.
Salah satu contoh penggunaannya adalah sebagai sistem pemadam sentral pada seluruh Kapal KRI milik TNI AL. APAR ini juga banyak digunakan pada panel listrik dan pembangkit milik PLN.
Berkat pengalaman PT FAST dalam mendeteksi dan memadamkan api di ruang mesin kapal, perusahaan ini diundang ke Labuan Bajo untuk menyelenggarakan sosialisasi tentang pentingnya fire safety protection bertajuk "Wisata Bajo Berjaya, Tetap Manyala Tanpa Bahaya" di Waterfront Marina, Labuan Bajo.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan terkait keselamatan, seperti KSOP, Kapolres, Danlanal, Basarnas, serta berbagai asosiasi pemilik kapal di Bajo.
Menurut Willy, kehadiran PT FAST di Labuan Bajo bertujuan untuk memberikan solusi paling efektif dalam menangani berbagai kasus kebakaran yang sering terjadi pada kapal wisata pinisi.
“Hari sial tidak ada di kalender, jangan sampai tujuannya ingin liburan malah harus menghadapi kebakaran mengerikan,” kata Willy dalam siaran pers yang diterima swa.co.id, Kamis (13/2).
Willy menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam situasi dan kondisi apa pun, di mana pun. Ia berharap, dengan kehadiran solusi ini, tingkat musibah kebakaran pada kapal wisata di Labuan Bajo dapat ditekan, sehingga pariwisata Bajo kembali berjaya.
Stephanus Risdiyanto, Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, menambahkan bahwa keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama, baik dari instansi pemerintah maupun swasta sebagai mitra. Kolaborasi dan sinergi, menurutnya, adalah hal yang mutlak.
“Ketersediaan peralatan keselamatan, pelatihan dan kepedulian thdp keselamatan perlu dijaga keberlangsungannya,” katanya.
Musibah kebakaran hebat yang menghancurkan kapal pinisi bernama Lexxy pada tahun 2021 silam menjadi pelajaran berharga bagi para pemilik kapal di Labuan Bajo. Hal ini semakin penting mengingat Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia yang banyak diminati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. (*)