IPOT Rekomendasikan Saham PSAB, INDY dan TINS di Sepanjang Pekan Ini, Cermati Sentimen Eksternal

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 1,54 persen dalam sepekan menjadi berada pada level 6.638,45 dari 6.752,57 pada perdagangan, Jumat, 14 Februari 2025. Pelemahan IHSG tertopang 2 top losers IDX Energy karena aksi jual asing dan terkoreksinya harga batu bara dań IDX Infra karena penurunan saham BREN dan TLKM.
Berbicara tentang potensi market pada 17-21 Februari 2025, Community Lead di PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, meminta pelaku pasar saham untuk mencermati level support IHSG 6.500 poin yang sangat krusial untuk menjaga pergerakan IHSG semenjak 3 tahun terakhir. Jika gagal bertahan, IHSG berpotensi terkoreksi lebih lanjut ke 6.300 poin.
Dia menyebutkan 2 sentimen yang wajib diperhatikan para investor supaya tetap bisa mendulang cuan. Pertama, sentimen perkembangan tarif yang akan diterapkan Trump, terutama terkait Reciprocal Tariff atau Tarif Timbal Balik untuk mitra dagang AS.
“Meskipun Trump mengklaim bahwa kebijakan ini "adil untuk semua pihak," beberapa negara telah memberikan sinyal akan mengambil langkah balasan jika AS benar-benar memberlakukan tarif timbal balik. Ketegangan ekonomi pun muncul karęna potensi perang dagang dan geopolitik di depan mata,” kata Angga di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Kedua, pergerakan nilai tukar Rupiah. Rupiah diharapkan mengalami penguatan seiring terkoreksinya Indeks Dolar AS (DXY) yang menjadi tolok ukur kekuatan dollar AS Korelasi USD-IDR dengan IHSG sangat erat. Jika US$-IDR menguat maka IHSG juga berpotensi menguat.
Berkaca pada 2 sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan:
1. Buy PSAB (current price: Rp274, entry: Rp284, target price : Rp302 (+6,3%), stop loss : di bawah Rp274 (minus 3,5%). PSAB menjadi emiten yang menarik karena harga emas dunia mencapai level tertinggi di minggu kemarin seiring permintaan terhadap safe haven asset di tengah ketegangan ekonomi karena perang dagang dan geopolitik.
2. Buy INDY (current price: Rp1.510, entry: Rp1.510, Target harga: Rp1.600 (+6,0%), stop loss: di bawah Rp1.465 (-3,0%), Rrsk to reward ratio = 1:2,0). Emiten ini berpotensi menguat tertopang sentimen PT Indika Energy Tbk (INDY) yang siap memacu proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan, walaupun produksi baru akan dimulai pada 2026 nanti.
3. Buy TINS (current price: Rp1.015, entry: Rp1.045, target harga : Rp1.100 (+5,3%), stop loss : di bawah Rp1.015 (-2,9%), risk to reward ratio = 1:1,8). Emiten ini berada di resistance trendline dan jika breakout di atas Rp1.045 berpotensi lanjut ke Rp1.100. Terlebih, harga timah mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir.
4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD. Power Fund Series (PFS) XIHD berisikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, ASII dan TLKM yang memberikan dividen dengan yield cukup tinggi bervariasi antara 5-6%. Ketika kondisi tidak menentu maka dividen menjadi satu-satunya hal yang dapat diharapkan, seperti kondisi ketegangan ekonomi saat ini karena perang dagang dan kondisi geopolitik yang sedang memanas.(*)