Mirae Asset Targetkan Harga UNVR di Rp1.700

null
Foto : Istimewa.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada kuartal IV/2024 membukukan pendapatan Rp7,7 triliun atau 4,7% jika dibandingkan periode yang sama di 2023. Pendapatan UNVR sepanjang tahun lalu itu senilai Rp35,1 triliun secara tahunan. Ini disebabkan oleh pengurangan stok dan penyesuaian harga. Profitabilitas terdampak oleh biaya yang lebih tinggi.

Laba operasi di 2024 turun 29,4% atau menjadi Rp4,4 triliun yang terdampak oleh opex (operational expenditure) yang lebih tinggi, terutama biaya remunerasi. Biaya transformatif (sekitar Rp204 miliar) didorong oleh peningkatan mesin dan biaya pesangon. Laba bersih UNVR menysut 29,8% atau menjadi Rp 3,4 triliun

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Abyan H. Yuntoharjo, mengatakan penurunan penjualan didorong oleh UPG (underlying price growth) dan UVG (underlying volume growth) negatif akibat penyesuaian harga dan pengurangan stok. Stok distributor 50% lebih rendah dibandingkan tahun 2021, mengurangi biaya piutang tak tertagih dan meningkatkan AR. Pangsa pasar mulai pulih tetapi masih di bawah level Oktober 2023.

"Biaya transformatif akan terus berlanjut di semester pertama 2025 tetapi dalam skala yang lebih rendah, dengan perbaikan yang diharapkan di semester kedua 2025," ujar Abyan pada risetnya di Jakarta, Senin (17/2/2025). Pertumbuhan barang-barang konsumsi atau FMCG melambat di tahun 2024, tetapi UNVR memproyeksikan rebound 4% di tahun 2025, menargetkan kinerja industri yang lebih baik di semester kedua 2025.

“Kami menaikkan rekomendasi saham Unilver menjadi beli karena fluktuasi harga saham akibat tekanan jual dan penurunan tajam, meskipun kami tetap pesimis terhadap kinerja UNVR pada tahun 2025. Kami berencana untuk menyesuaikan perkiraan kami setelah kuartal pertama tahun ini tergantung pada tren penjualan tahun 2025. Kami masih mempertahankan target harga saham UNVR sebesar Rp1.700 yang berdasarkan 1,5 kali SD di bawah PER (price to earning ratio) rata-rata 5 tahun,” tutur Abyan.

Sebelumnya, manajemen Unilever menyampaikan penjualan domestik terkoreksi sebesar 8,7% dari tahun ke tahun karena pertumbuhan harga dasar (UPG) yang negatif sebesar 3,6% dan pertumbuhan volume dasar (UVG) yang minus 5,2%.

Penjualan setahun penuh secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai upaya tegas dan berani, yang bertujuan untuk mengatasi masalah operasional demi memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang.

Perseroan mencatat marjin laba kotor yang sehat sebesar 47,6%, didukung oleh program reset biaya yang kuat di aspek operasional. Hal ini mencakup transformasi besar yang dilakukan di pabrik dan juga inisiatif produktivitas untuk yang berbasis non-pabrik.

Mempertahankan margin menjadi sangat penting untuk memposisikan bisnis demi profitabilitas dan keberlanjutan jangka panjang, memastikan kesuksesan yang berkesinambungan di pasar FMCG yang semakin kompetitif.

Perseroan tengah berfokus pada transformasi bisnis dan organisasi, dan baru-baru ini memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk mendivestasikan bisnis es krim.

Langkah-langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen Perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengatakan perseroan sepanjang tahun 2024 itu mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis perseroan.

“Berbagai tindakan untuk me-reset (menata ulang) bisnis yang kami lakukan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan. Kami mulai melihat progres dan kami percaya upaya-upaya ini akan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Benjie dalam konferensi pers virtual pada Kamis (13/2/2025).

Benjie menyampaikan prioritas utama perseroan yang meliputi penajaman fokus pada area-area dengan potensi tinggi, menyelaraskan organisasi seraya membangun talenta yang kuat dan mumpuni di bidangnya, mempertajam keunggulan merek, serta terus meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan operasional.

“Dengan memastikan implementasi strategi yang efektif dan memberikan hasil yang terukur, kami memposisikan bisnis kami untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin bahwa perseroan dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat,” ungkapnya.(*)

# Tag