Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP) Gelar Skrining Kardiovaskular Berbasis CSR

PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) memproduksi NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer), alat kesehatan inovatif berbasis photoplethysmography (PPG) dan sensor tekanan darah yang mampu mendeteksi 15 parameter utama terkait kesehatan kardiovaskular, termasuk risiko stroke, penyumbatan pembuluh darah, kekakuan arteri, bahkan komplikasi diabetes melitus.
"NIVA bukan sekadar alat medis, ini adalah harapan bagi masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat dan lebih lama. Dengan deteksi dini, kita bisa mencegah penyakit kardiovaskular sebelum terlambat," ujar Djamarwie, Direktur Utama SCNP pada siaran pers di Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2/2025).
Sebagai wujud komitmen sosial, SCNP meluncurkan program skrining kardiovaskular berbasis CSR di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini menyasar 400 peserta dari ragam latar belakang, termasuk pekerja pabrik dan masyarakat umum, serta perusahaan di sekitar SCNP pada 17-21 Februari 2025. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk pemeriksaan kesehatan kardiovaskular tanpa biaya dengan menggunakan 6 unit alat NIVA.
Program ini selain membantu masyarakat dalam deteksi dini penyakit kardiovaskular, juga meningkatkan literasi dan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat.Kegiatan CSR Cardiovascular Screening ini juga didukung oleh Kardiolog dari RS Harapan Kita, Jakarta, yang berperan sangat aktif dan kontributif dalam memberikan arahan dan konsultasi kesehatan kardiovaskular bagi para peserta.
"SCNP menyatakan bahwa dengan kegiatan seperti ini, masyarakat kini dapat memperoleh akses terhadap alat dan pemeriksaan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang canggih dan terjangkau," ungkap Tumpal Sihombing, Corporate Secretary Division Head SCNP.
Masyarakat Indonesia menghadapi risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan. Data terkini menunjukkan bahwa penyakit jantung, stroke, hipertensi dan diabetes melitus menjadi penyebab kematian terbesar di tanah air. Data Riskesdas mencatat bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia mengalami hipertensi, sementara prevalensi diabetes melitus meningkat hingga 10,9% pada 2023.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, masalah kesehatan akan terus bertambah, membebani sistem kesehatan nasional dan mengancam produktivitas masyarakat. Sayangnya banyak dari kasus ini tidak terdeteksi sejak dini. Rendahnya literasi dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan pembuluh darah, ditambah keterbatasan akses terhadap alat pemeriksaan canggih, membuat penyakit ini sering kali baru terdeteksi saat sudah berada dalam tahap lanjut.
Selama ini metode pemeriksaan kesehatan pembuluh darah masih bergantung pada alat mahal seperti CT Scan atau Angiografi, yang tidak hanya mahal tetapi juga tidak tersedia di banyak fasilitas kesehatan. NIVA menawarkan solusi terjangkau dan mudah digunakan. Dengan teknologi NIVA, tenaga medis dapat segera dan secara dini mengidentifikasi individu yang memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung, stroke atau komplikasi diabetes, sehingga langkah pencegahan dapat segera dilakukan sebelum kondisi semakin parah.
Produk Indonesia
Adapun, NIVA adalah bukti nyata bahwa inovasi alat kesehatan dalam negeri telah mampu bersaing dengan alat impor. Dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 42,33%. NIVA menjadi salah satu alat kesehatan karya anak bangsa (hasil karya para peneliti dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika Institut Teknologi bandung) yang siap mengatasi ketergantungan industri domestik terhadap impor.
SCNP telah memiliki izin edar NIVA dari Kementerian Kesehatan RI dan sertifikasi ISO 13485. NIVA juga telah lolos uji klinis, uji kelistrikan, dan uji mekanik, yang menjadikannya alat yang aman dan terpercaya untuk digunakan di berbagai fasilitas kesehatan. (*)