Presiden Prabowo Tunjuk Rosan Roeslani Sebagai CEO Danantara

null
Foto : Istimewa

Presiden Prabowo Subianto mengangkat Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Presiden mempercayakan lembaga yang baru saja diresmikan ini dengan kelolaan aset sebesar US$900 miliar.

"Saya berharap kehadiran Danantara bisa segera mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan yang nantinya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya di Jakarta, Senin (24/2/2025).

Pada struktur BPI Danantara ini, Rosan didampingi oleh Dony Oskaria yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) serta Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).

Presiden Prabowo berharap hadirnya Danantara ini bisa menjadi modal berharga untuk Indonesia yang akan merayakan HUT Kemerdekaannya yang ke-80 pada Agustus 2025. “Bulan Agustus yang akan datang Indonesia akan merayakan 80 tahun hari kemerdekaan. Tapi sayangnya hari-hari terbaik Indonesia baru akan terjadi di masa yang akan datang," ujarnya.

Rosan menjelaskan hadirnya lembaga ini memiliki misi besar bagaimana mengoptimalkan dividen dan aset-aset BUMN yang hasilnya diinvestasikan pada proyek-proyek strategis nasional, berjangka panjang, dan berkesinambungan guna mendorong pertumbuhan ekonomi 8% sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Total nilai aset kelolaan Danantara memang sangat besar. Tetapi yang lebih besar dan lebih penting adalah misi dan tujuan didirikannya lembaga ini,” kata Rosan.

Dengan pengelolaan aset sebesar US$900 miliar, Danantara tercatat menjadi salah satu SWF terbesar di dunia. Posisinya setara dengan Temasek dari Singapura, Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dari Uni Emirat Arab. Menurut Rosan, misi dan visi yang menjadi tujuan lembaga ini telah dijelaskan sepenuhnya dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

UUD ini mengamanahkan kepada negara untuk mewujudkan perekonomian nasional yang tumbuh stabil dan merata secara mandiri, tidak dipengaruhi oleh perekonomian dunia, apalagi tergantung kepada kekuatan asing.

Lebih lanjut Rosan menyatakan Danantara ini bukan hanya produk pemerintah, melainkan juga menjadi produk bersama antara Pemerintah dan rakyat yang diwakili DPR. Danantara menjadi lembaga yang tunduk kepada banyak produk hukum dan UU yang dibuat secara berlapis-lapis. Kehadirannya juga diawasi oleh paling banyak stakeholders di seluruh Indonesia.

"Belum lagi struktur manajemen risiko dan pengawasan internal, ditambah lagi dari pihak internasional kita,” kata Rosan. Sementara itu, CIO Danantara Pandu Sjahrir menyampaikan bahwa lembaga itu tidak akan terburu-buru berinvestasi di proyek-proyek mega besar. Ia mengatakan pihaknya akan menerapkan pendekatan yang sabar demi memastikan investasi yang berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Selanjutnya COO Danantara Dony Oskaria, Pandu akan memastikan bahwa setiap proyek atau usaha dijalankan oleh orang-orang yang paling kompeten dan terbaik di bidangnya. "Semua proses itu akan kami lakukan sebelum Danantara memutuskan untuk berinvestasi," ujar Pandu. (*)

# Tag