Bermitra dengan Komdigi dan BSSN, Platform Pencegahan Kejahatan Siber Resmi Diluncurkan

(Kanan ke kiri) Pendiri sekaligus CEO PT Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria dan Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di acara peluncuran platform Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) di Ruang Serbaguna Indonesia Exim Bank, Jakarta pada Selasa (25/2/2025). Foto Nadia K. Putri/SWA.
(Kanan ke kiri) Pendiri sekaligus CEO PT Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria dan Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di acara peluncuran platform Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) di Ruang Serbaguna Indonesia Exim Bank, Jakarta pada Selasa (25/2/2025). (Foto : Nadia K. Putri/SWA).

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmi meluncurkan platform pencegahan kejahatan siber yaitu Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4). Platform tersebut memudahkan pengguna untuk melaporkan kejahatan siber hingga melacak rekening bank dan perusahaan fintech ilegal.

Platform yang dikembangkan oleh PT Digital Forensic Indonesia (DFI) tersebut diluncurkan berupa situs resmi dan aplikasi. Untuk aplikasi IC4 hadir di Google Playstore dan Appstore. Pendiri sekaligus CEO Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah, mengatakan platform IC4 dikembangkan sejak 3-4 tahun lalu.

“Kami baru luncurkan karena kami mau fiturnya lengkap, sampai kami memiliki platform online Stopphishing.id,” ujar Ruby dalam sesi doorstop dengan media di acara peluncuran Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) di Ruang Serbaguna Indonesia Exim Bank, Jakarta, pada Selasa (25/2/2025).

Ruby mengeklaim Digital Forensic Indonesia telah berpengalaman selama 19 tahun menangani segala macam kasus forensik digital. Perusahaan tersebut kini bermitra dengan pemerintah dan membantu masyarakat untuk penanganan kejahatan siber. Bahkan, diklaim ada salah satu direktur perbankan yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

Adapun bentuk kerja sama Digital Forensic Indonesia dengan BSSN berupa peningkatan platform, pertukaran data, hingga koordinasi data. Terkait data, IC4 memanfaatkan sumber data dari pihak ketiga, Komdigi, hingga BSSN.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria. mengatakan platform IC4 diharapkan menjadi pusat informasi dan pelaporan yang berguna bagi masyarakat dan bisnis yang hadir di internet.“Ini kolaborasi antar ekosistem dan sifatnya kami akan dukung,” ujar Nezar. Nezar menjelaskan bahwa laporan kejahatan siber yang terdeteksi melalui platform IC4, pihaknya dapat menindak tegas.

Platform IC4 menyediakan layanan pengecekan email, tautan atau link yang bersifat mengelabui atau menipu (phishing), dokumen atau file, aplikasi (APK), rekening bank, pesan penipuan, nomor telepon, hingga perusahaan fintech.

Platform tersebut juga menyediakan wadah bagi pengguna untuk melaporkan kasus penipuan untuk mendapatkan penanggulangan kasus secara khusus dari para pakar keamanan siber. IC4 juga menampilkan materi edukasi terkait kasus keamanan siber, saran keamanan, dan pencegahan. Adapun platform Stophishing.id, merupakan wadah untuk mengajukan permohonan take down permanen link atau URL penipuan online. (*)

# Tag