Visa Terus Perkuat Ekosistem Pembayaran Digital di Indonesia
Visa sebagai global payment technology terus berevolusi dalam menyediakan layanan pembayaran dari produk jaringan kartu kredit dan debit menjadi pembayaran digital untuk institusi finansial, fintech, maupun pelaku bisnis dari UMKM hingga korporasi besar.
Seiring dengan meningkatnya adopsi pembayaran non-tunai oleh masyarakat Indonesia, Visa terus memperkuat ekosistem pembayaran digital dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Langkah ini sejalan dengan inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 dari Bank Indonesia yang berfokus pada pengembangan sistem pembayaran yang tangguh, aman, terkonsolidasi, dan terintegrasi untuk peningkatan ekonomi digital di Indonesia.
Visa berkontribusi dengan memperkuat pembayaran berbasis kartu dan non-kartu, memudahkan pergerakan uang, serta mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia melalui solusi pembayaran digital baik di kategori Consumer Payments, Commercial and Money Movement Solutions hingga Value Added Services yang di dalamnya terdapat solusi Risk & Identity untuk pencegahan penipuan.
Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia menyampaikan, “Mengawali tahun ini, Visa melihat beberapa tren yang membentuk pembayaran digital di ranah internasional maupun domestik seperti pertumbuhan penetrasi mobile internet yang mendorong pertumbuhan digital ekonomi mencapai GMV 360 miliar dolar AS di tahun 2030 hingga meningkatnya pelaku bisnis lokal yang semakin bersaing di pasar global.”
Survei Consumer Payment Attitude tahun 2024 yang dilakukan oleh Visa mengungkapkan bahwa pembayaran non-tunai atau cashless semakin berkembang di Indonesia. Tiga faktor utama yang mendorong perkembangan ini adalah kenyamanan, akses, dan keamanan.
Di kawasan Asia Tenggara, 79% konsumen telah menggunakan dompet digital, dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat adopsi yang tinggi. Selain adopsi dompet digital yang semakin luas, metode pembayaran nirsentuh (contactless) serta pembayaran terintegrasi (embedded payments) juga semakin populer di Indonesia, dengan sekitar 60% konsumen sudah memanfaatkannya.
Melihat semakin tingginya minat masyarakat Indonesia berbelanja online, Visa menyadari pentingnya memberikan kenyamanan bagi konsumen dengan melengkapi fitur-fitur seperti Click to Pay dan Visa Subscription Management.
Solusi seperti Click to Pay dapat mengintegrasikan pilihan pembayaran langsung ke dalam tombol checkout untuk kemudahan transaksi, teknologi otentikasi Passkey untuk meningkatkan keamanan melalui biometrik, hingga Visa Subscription Management dapat memudahkan pembayaran berkala atau berlangganan langsung dari bank, tanpa harus melakukan topup berulang.
Selama satu dekade terakhir, Visa telah memperkuat ekosistem pembayaran dengan menerapkan tokenisasi yang menghilangkan informasi sensitif dari proses pembayaran dengan menggantikan nomor kartu dengan token digital unik dalam transaksi online, perangkat mobile, dan merchant.
“Teknologi ini memberikan manfaat besar bagi konsumen Indonesia dengan memastikan perlindungan data dan mengurangi risiko penipuan,” tambah Vira saat media editor luncheon dengan Visa Indonesia, di Jakarta, (25/2).
Di samping itu, terdapat tren adopsi commercial payments oleh pelaku industri B2B didorong oleh kebutuhan tinggi akan otomatisasi proses pembayaran internal, hingga tantangan pengelolaan keuangan internal perusahaan. Solusi Visa Commercial Solutions menyediakan kartu kredit/debit korporat dengan B2B acceptance yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dilengkapi juga dengan Expense Management Platform yang dapat membantu perusahaan memonitor pengeluaran dan kebutuhan perusahaan secara terintegrasi.
Selain itu, tren cross-border dalam bisnis disebabkan oleh semakin banyaknya kebutuhan transaksi lintas batas untuk keperluan ekspor, impor, bahkan minat perorangan akan pengiriman dan penerimaan dana dari dan ke luar negeri.
Solusi Visa Direct memfasilitasi transfer dana cross-border secara cepat dan terjangkau, mendukung transaksi B2B (Visa-enabling bank, fintech) dan P2P. Solusi ini dapat dimanfaatkan oleh pengusaha UMKM yang melakukan ekspor ke luar negeri, hingga perorangan dari luar ke dalam negeri (dan sebaliknya), dengan rate yang terjangkau.
Indonesia juga memiliki peluang untuk meningkatkan jumlah turis asing, yang didukung Visa dengan inisiatif-inisiatif seperti penguatan solusi cross-border melalui kerja sama dengan pemerintah dan berbagai sektor pariwisata di Indonesia, serta bank yang mendukung contactless acceptance untuk kemudahan transaksi wisatawan.
Tingkatkan keamanan ekosistem pembayaran
Temuan Visa menyebutkan bahwa transaksi online memiliki risiko penipuan 7,5 kali lipat dibandingkan dengan transaksi offline. Solusi Visa Consumer Authentication Service (VCAS) yang menggunakan analisis pola kebiasaan dan perilaku konsumen dengan dukungan teknologi Gen AI memampukan risk scoring serta solusi autentikasi biometrik untuk mengurangi ketergantungan pada kata sandi dan PIN.
Visa juga menyediakan layanan menyeluruh yang lebih dari sekadar solusi pembayaran dan keamanan, yaitu berupa pendampingan, konsultasi dan pelatihan secara intensif kepada mitra melalui layanan Visa Managed Services (VMS) agar dapat memastikan bahwa solusi-solusi Visa tersebut dapat diterapkan dengan optimal.
Seiring dengan meningkatnya kompleksitas ancaman siber, Visa terus berkomitmen untuk berinovasi dalam hal keamanan. Dalam lima tahun terakhir, Visa telah menginvestasikan lebih dari US$10 miliar (sekitar Rp161 triliun) untuk memperkuat sistem keamanan dan mengurangi risiko penipuan.
Sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan teknologi, Visa juga telah mengalokasikan sekitar Rp3 miliar (sekitar Rp48 triliun) untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan data, guna memastikan bahwa transaksi yang dilakukan lebih aman, cerdas, dan efisien.
Dengan langkah-langkah keamanan yang menyeluruh dan inovasi teknologi yang terus berkembang, Visa menegaskan dedikasinya dalam melindungi ekosistem pembayaran global serta menjaga kepercayaan konsumen dan pelaku bisnis di Indonesia. (*)