Oneject Indonesia Siap Pasok Kantong Darah 3,5 Juta pcs/tahun ke PMI

null
Kantong darah dan mesin hemodialisa akan menjadi produk andalan bagi PT Oneject Indonesia. (Foto: Darandono/SWA).

Untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan memperkuat ketahanan sistem kesehatan Indonesia, PT Oneject Indonesia (Oneject) meluncurkan produk terbarunya yaitu kantong darah dan mesin hemodialisis yang diproduksi secara lokal di Indonesia.

Peluncuran kantong darah dan mesin hemodialisis dilakukan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), HM Jusuf Kalla dan Jahja T. Tjahjana, Direktur Utama PT Oneject Indonesia.

Produk kantong cuci darah dan mesin hemodialisis yang diluncurkan, diharapkan dapat memastikan ketersediaan alat medis yang merata di seluruh Indonesia.

Peluncuran ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung kemandirian industri alat kesehatan Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan sektor kesehatan nasional.

Jahja T. Tjahjana menuturkan untuk memproduksi kantung darah ini Oneject berkolaborasi dengan beragam mitra negara untuk mencapai standar internasional. "Produk kantong darah ini diproduksi menggunakan teknologi dari Jepang dan Jerman," katanya.

Oneject yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC), Cikarang, Kabupaten Bekasi, memiliki kapasitas produksi kantong darah sekitar 6 juta pcs per tahun, dimana sekitar 70% kantong darah tersebut untuk memenuhi kebutuhan Palang Merah Indonesia (PMI).

“Sisanya selain untuk memenuhi pasar dalam negeri, rencana akan dijajaki pasar ekspor khususnya ke Eropa sekitar Semester II tahun ini,” katanya.

Sedangkan untuk mesin hemodialisis produksinya sekitar 1.200-1.500 unit/tahun. Diakui Jahja mesin hemodialisis dukung tenaga ahli di bidang elektromedika guna mendukung tingkat komponen dalam negeri. Proses ini perlu ditempuh sebagai suatu roadmap agar semakin maju pula industri elektromedika dalam negeri. Apalagi mesin hemodialisis yang diluncurkan memiliki double pump dengan dukungan spare part yang lengkap di dalam negeri.

Ia berharap peluncuran produk baru ini dapat mendukung kemandirian alat kesehatan di dalam negeri dan dapat diiringi oleh tingginya penerimaan oleh mitra penyedia layanan kesehatan. Pada awal distribusi, perusahaan akan memprioritaskan utilisasi oleh pasien dalam negeri.

Dalam sambutannya Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengakui pembukaan pabrik ini tidak hanya mendukung penguatan ketahanan kesehatan nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi makro dalam belanja produk alat kesehatan dalam negeri.

Diakui Budi, secara agregat nasional, pembelanjaan negara pada sektor kesehatan berkisar Rp640 triliun. Dengan adanya produk kantung darah dan mesin hemodialisis produksi dalam negeri, hal ini dapat membantu pembelanjaan negara dan berkontribusi pada 3% GDP Indonesia.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), H.M. Jusuf Kalla, berharap, kantong darah yang diproduksi PT Onejeck itu bisa memenuhi kebutuhan kantong darah di 225 Unit Donor Darah di seluruh Indonesia. Mengingat kebutuhan kantong darah PMI sekitar 5,5 juta per tahun.

Diakui Jusuf Kalla, kebutuhan kantong darah di Indonesia selama ini dipenuhi melalui impor. Ia memastikan jika kantong darah produksi dalam negeri memiliki kualitas yang sama dengan produksi luar negeri.

“Dengan adanya peluncuran produk kantong darah ini, tentunya mendukung ketahanan kesehatan nasional dan juga ketersediaan distribusi darah seluruh Indonesia,” katanya.

Oneject Indonesia merupakan produsen alat medis yang beroperasi di Cikarang dengan luas bangunan mencapai 15,000m2. Portofolio produk mencakup Smart Syringes, Blood Purification, Blood Collection Systems, Infusion Therapy, In Vitro Diagnostics, and Radiology.

Adapun kapasitas total yang dimiliki oleh fasilitas pabrik ini mencapai total 1,2 miliar juta alat suntik setiap tahunnya sebagai produk andalan Oneject. Kualitas produk dan inovasi produk Oneject Indonesia juga telah diterima secara global sebagaimana terlihat dari pengalaman ekspor perusahaan dalam ekspor alat suntik sekali pakai atau ADS untuk kebutuhan NGO dunia hingga ke lebih dari 35 negara. (*)

# Tag