Dari Kios Sempit ke Pasar Luas: Kisah Kenari Djaja yang 6 Dekade Tak Terkunci Waktu

null
Hendra B Sjarifudin, Co Founder & President Director of PT Kenari Djaja (kanan). (Foto: Kenari Djaja).

Enam dekade bukan sekadar hitungan tahun, melainkan jejak perjalanan panjang yang membentuk karakter sebuah perusahaan. Bagi Kenari Djaja, 60 tahun adalah bukti ketahanan, inovasi, dan semangat yang terus menyala.

Dari sebuah kios kecil berukuran 2,5 meter x 2,5 meter di Pasar Kenari, Jakarta, kini Kenari Djaja telah menjelma menjadi pemimpin pasar dalam solusi aksesori pintu dan jendela di Indonesia.

Sejak berdiri pada 27 Februari 1965, Kenari Djaja dikenal sebagai “Raja Kunci”. Tidak hanya sekadar menyediakan produk, tetapi juga membangun kepercayaan dan menjadi bagian dari evolusi dunia arsitektur.

Kini, perusahaan telah berkembang dengan 11 cabang yang tersebar di Jakarta (4 outlet), Medan, Bali, Semarang, Solo, Bandung, dan Makassar.

“Perjalanan 60 tahun ini merupakan bukti dedikasi dan komitmen kami dalam menyediakan produk terbaik bagi masyarakat Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik dalam industri ini,” kata Direktur Marketing & Sales Kenari Djaja, Hendry Sjarifudin.

Inovasi telah menjadi napas bagi Kenari Djaja. Bukan hanya dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga dalam cara perusahaan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Tren desain arsitektur yang terus berkembang menuntut perusahaan untuk selalu relevan. Dalam enam dekade perjalanannya, Kenari Djaja telah membangun jaringan distribusi yang luas dan portofolio produk yang semakin beragam.

Semangat Muda di Usia 60 Tahun

Co-Founder & President Director of PT Kenari Djaja, Hendra B. Sjarifudin, menegaskan bahwa 60 tahun bukanlah batasan, melainkan awal dari fase yang lebih dinamis. Jika dalam siklus kehidupan manusia, usia 60 tahun identik dengan lansia, bagi Kenari Djaja, usia ini justru menjadi momentum untuk semakin segar dan inovatif.

Menurut Hendra, mengusung tagline 60 Years Young, pihaknya kami ingin menegaskan bahwa Kenari Djaja tetap berjiwa muda, penuh semangat, dan terus berkembang menghadapi persaingan.

Ia menyadari bahwa perjalanan panjang ini tidak selalu mudah. Tantangan dan kesulitan kerap menghadang, namun Kenari Djaja terus melangkah dengan keberanian, kerja keras, dan kekompakan. Inovasi menjadi kunci utama dalam mempertahankan posisi perusahaan di tengah ketatnya kompetisi industri.

Sebagai perusahaan kunci tertua di Indonesia, Kenari Djaja tidak hanya mengandalkan pengalaman, tetapi juga terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Transformasi bisnis tidak lagi sebatas menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Dari segi layanan, Kenari Djaja terus berupaya memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mendapatkan produk-produk unggulan.

Komitmen untuk Berkembang dan Berbagi

Kesuksesan tidak datang dalam semalam. Kenari Djaja memahami bahwa pencapaian luar biasa di usia 60 tahun ini tidak lepas dari dukungan pelanggan setia. Rasa terima kasih kepada pelanggan itulah yang kemudian diwujudkan dalam berbagai inisiatif untuk mendukung industri arsitektur Indonesia.

Salah satunya adalah melalui seminar arsitektur yang diadakan secara gratis setiap bulan bagi masyarakat umum. Seminar ini diharapkan bisa memberikan wawasan baru yang bermanfaat bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.

Di tengah pertumbuhan perusahaan yang semakin pesat, Kenari Djaja juga membuka peluang baru untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Menariknya, beberapa investor asing telah menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dalam perjalanan Kenari Djaja.

“Sudah ada empat investor asing yang berminat kepada kami, dan penjajakan sudah berjalan dari tahun lalu. Mudah-mudahan proses ini berjalan positif,” ujar Hendra optimistis.

Bagi Kenari Djaja, tampaknya setiap kunci yang diproduksi bukan hanya alat untuk membuka pintu, tetapi juga simbol dari peluang yang terus terbuka. (*)

# Tag