Kinerja Astra (ASII) Tahun 2024: Laba Rp34 Triliun, Siap Bagi Dividen

null
Menara Astra di Jalan Sudirman - Thamrin Jakarta. (Foto: Ubaidillah/SWA)

PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan laporan keuangannya untuk tahun buku 2024. Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2024 sebesar Rp330,9 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2024 sebesar Rp5.265 meningkat 7% dibandingkan pada 31 Desember 2023.

Sementara itu laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai Rp34,2 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka laba bersih Grup juga sedikit meningkat menjadi sebesar Rp34,1 triliun.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, sebesar Rp8,0 triliun pada 31 Desember 2024, dibandingkan dengan Rp29 miliar pada 31 Desember 2023, mencerminkan arus kas operasional yang kuat yang melebihi dari penurunan belanja modal, investasi, dan pembayaran dividen tahun tersebut.

Utang bersih anak perusahaan Grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024, dari Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023, didorong oleh pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen Grup.

Dividen final sebesar Rp308 per saham (2023: Rp421 per saham) akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada bulan Mei 2025. Dividen final yang akan diusulkan tersebut, ditambah dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham (2023: Rp98 per saham) yang telah dibagikan pada bulan Oktober 2024, akan menjadikan total dividen yang diusulkan untuk tahun 2024 menjadi Rp406 per saham (2023: Rp519 per saham), dengan rasio pembayaran dividen sebesar 48%.

“Grup mencatatkan laba bersih yang solid pada tahun 2024, dengan resiliensi kinerja dari portofolio yang terdiversifikasi, meskipun sentimen konsumen di Indonesia melemah. Kontribusi yang lebih tinggi berasal dari bisnis sepeda motor, jasa keuangan, serta infrastruktur dan logistik, yang sebagian diimbangi oleh dampak penurunan penjualan mobil dan harga batu bara yang lebih rendah,” kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII dalam rilis resminya, dilansir Sabtu (1/3/2025).

Ke depan, Perseroan optimistis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang Indonesia. Dengan didukung oleh neraca keuangan yang solid. Grup berada dalam posisi yang kuat dalam menavigasi ketidakpastian jangka pendek dan melakukan investasi dalam memperkuat bisnis inti kami serta menjajaki peluang-peluang baru guna mendorong pertumbuhan jangka menengah dan panjang. (*)

null
Laba bersih Grup Astra berdasarkan divisi bisnis pada tahun 2024, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (sumber ASII)

# Tag