Bank Mandiri Catatkan Penyaluran Pembiayaan ke Sektor Sosial Rp144 Triliun di Tahun 2024
Bank Mandiri mencatatkan penyaluran pembiayaan ke sektor sosial dengan realisasi mencapai Rp144 triliun pada 2024, meningkat 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Group Head Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Muhammad Gumilang, menyampaikan bahwa kredit tersebut disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta perempuan di pedesaan. Rinciannya, Kredit Usaha Mikro (KUM) sebesar Rp26,9 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp63,9 triliun.
"Bank Mandiri ingin UMKM semakin berkembang, bahkan bisa naik kelas. Oleh sebab itu, kami terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi,” ungkap Gumilang dalam keterangan tertulis.
Untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang kurang terlayani, Bank Mandiri memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan akses pembiayaan melalui Livin’ Merchant. Hingga Desember 2024, jumlah pengguna Livin’ Merchant di wilayah non-urban mencapai 1,47 juta, meningkat signifikan 42,3% secara YoY.
Selain itu, Bank Mandiri juga menjalankan program Rumah BUMN (RB) guna mendorong UMKM naik kelas. Saat ini, bank berlogo pita emas ini telah membentuk 23 RB di seluruh Indonesia, melibatkan lebih dari 15.000 UMKM dalam berbagai pelatihan, termasuk literasi keuangan, pemasaran digital, dan promosi e-commerce.
Program RB juga memberikan dampak sosial yang terukur. Hingga 2024, Social Return of Investment (SROI) yang dihasilkan mencapai 3,96 kali dan 4,06 kali, menunjukkan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan Bank Mandiri mampu memberikan dampak sosial sebesar Rp3,96 hingga Rp4,06 melalui kegiatan Rumah BUMN.
Di sisi lain, akses kredit UMKM bagi perempuan terus meningkat, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam pemberdayaan ekonomi. Per Desember 2024, komposisi kredit UMKM yang disalurkan kepada perempuan mencapai Rp50 triliun atau 55% dari total kredit UMKM.
Untuk memperkuat peran ini, Bank Mandiri menjalin kolaborasi melalui penandatanganan fasilitas kredit sebesar Rp3 triliun untuk PNM Mekaar, yang tersebar di berbagai daerah. Fasilitas ini memberikan solusi permodalan tanpa agunan bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro, dengan limit pembiayaan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Melalui pendekatan tanggung renteng, program ini tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga membangun komunitas solidaritas di antara anggotanya, memperkuat semangat kolektif menuju kesejahteraan ekonomi. Langkah ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan pilar sustainable banking, sesuai prinsip ESG dalam bisnis dan operasional perusahaan. (*)