Kementerian BUMN Dorong Desentralisasi Komunikasi hingga Level Terbawah di BUMN
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN. (Foto: Kementerian BUMN RI)Di era digital, komunikasi yang efektif tidak hanya terpusat pada kantor pusat atau tim humas di tingkat korporasi, tetapi harus merata hingga ke setiap unit kerja. Dengan komunikasi yang kuat dan strategis menjadi kunci keberhasilan BUMN dalam menjaga kepercayaan publik dan menjalankan perannya sebagai agen pembangunan.
Sebagai upaya mendorong komunikasi hingga level terbawah di BUMN, beberapa waktu lalu, Kementerian BUMN menggelar workshop "Komunikasi dan Optimasi AI untuk Media Sosial" di Bandung selama dua hari (20-21 Februari 2025). Workshop ini diikuti oleh 121 peserta yang terdiri dari perwakilan tim komunikasi dan pengelola media sosial di berbagai BUMN.
Topik utama yang dibahas dalam workshop ini meliputi: Desentralisasi komunikasi di lingkungan BUMN untuk memastikan keselarasan pesan dari pusat hingga cabang dan unit terkecil; Strategi komunikasi digital berbasis AI guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyampaian informasi; Storytelling dan branding BUMN di media sosial sebagai upaya membangun citra positif perusahaan; Pemanfaatan AI dalam pembuatan dan distribusi konten agar komunikasi lebih cepat dan berbasis data serta best practice dalam pengelolaan komunikasi lintas unit di BUMN.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN RI, menyampaikan bahwa workshop ini menandai perubahan pola komunikasi di lingkungan BUMN. “Terima kasih, forum ini membicarakan tentang workshop komunikasi, perubahannya ada. Tahun ini memang kita mengubah pola komunikasi. Kalau tahun lalu kita ngomongin social media rangers, kalau sekarang kita sudah masuk pada tahap agar semua BUMN, sampai cabang-cabangnya, membicarakan tentang komunikasi. Karena BUMN ini punya potensi besar untuk komunikasi,” ujar Arya dalam sambutannya.
Menurut Arya, di era digital, komunikasi yang efektif tidak hanya terpusat pada kantor pusat atau tim humas di tingkat korporasi, tetapi harus merata hingga ke setiap unit kerja. “Namanya komunikasi, yang paling baik adalah desentralisasi. Harus membuat komunikasi sampai dengan level terbawahnya,” tegasnya sebagaimana dikutip Rabu, 5 Maret 2025.
Dengan sistem komunikasi yang terdesentralisasi, setiap unit di BUMN memiliki pemahaman yang sama dalam menyampaikan pesan kepada publik. Ini akan memastikan bahwa informasi yang diberikan akurat, transparan, dan konsisten, sesuai dengan strategi komunikasi perusahaan. Sebaliknya, kesalahan dalam komunikasi bisa berdampak besar bagi perusahaan.
“Salah komunikasi akan membuat goyah sebuah lembaga atau perusahaan. Komunikasi itu pentingnya bukan main. Di samping itu, kesalahan komunikasi dapat menghilangkan opportunity perusahaan,” ungkap Arya. Oleh karena itu, setiap individu yang bertanggung jawab atas komunikasi di BUMN perlu memahami pentingnya menyampaikan pesan dengan benar dan tepat sasaran.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menyambut baik diadakannya workshop "Komunikasi dan Optimasi AI untuk Media Sosial". “Di IFG bukan sekadar efisiensi, tetapi juga membangun kecepatan dan akurasi dalam pembuatan materi komunikasi khususnya digital. Ini adalah upaya strategis BUMN untuk memastikan pesan yang informatif, konsisten, meningkatkan kualitas konten, dan mendukung transformasi digital demi keterlibatan lebih erat dengan masyarakat dan stakeholder,” jelas Denny.
Sebagai bagian dari workshop, peserta juga melakukan site visit ke PT Pos Indonesia untuk memahami lebih dalam transformasi digital dan strategi komunikasi perusahaan dalam menghadapi perubahan industri.
Tak ketinggalan mengunjungi dua UMKM binaan Rumah BUMN, yaitu: Kampung Radjoet (Rumah BUMN Pertamina), yang dikenal sebagai sentra kerajinan rajut khas Bandung dengan produk unggulan hasil kreativitas masyarakat lokal dan Batik Dama Karya (Rumah BUMN BRI), yang mengusung batik sebagai warisan budaya dengan sentuhan inovasi dalam desain dan teknik pewarnaan.
Melalui kunjungan ini, peserta mendapatkan wawasan langsung tentang bagaimana BUMN tidak hanya membangun komunikasi digital yang kuat, tetapi juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program-program binaan.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh BUMN untuk menerapkan strategi komunikasi yang lebih inovatif dan memanfaatkan AI guna meningkatkan kualitas serta jangkauan komunikasi digital. Dengan komunikasi yang lebih terbuka, transparan, dan terintegrasi dari pusat hingga ke level terbawah, BUMN dapat semakin dekat dengan masyarakat serta memberikan informasi yang lebih akurat dan relevan, sejalan dengan visi transformasi digital yang diusung oleh Kementerian BUMN. (*)