UPH Pelopori Fakultas AI Persiapkan Generasi Pemimpin Teknologi Kecerdasan Buatan
Dunia pendidikan Indonesia yang maju dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas menjadi perhatian utama Universitas Pelita Harapan (UPH). Untuk mendukung upaya ini, UPH membuka Fakultas Artificial Intelligence (AI) yang diharapkan dapat mencetak pemimpin masa depan di bidang kecerdasan buatan atau AI.
Peluncuran Fakultas AI dilakukan di Plasa Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, pada Rabu (5/3/2025) di hadapan Prof. Abdul Mu'ti, M.Ed. (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI), Dr. Mochtar Riady (Pendiri Lippo Group), James Riady (Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan), Jonathan L. Parapak (Rektor UPH), Dr. Stephanie Riady (Presiden UPH), Prof. Wang Bin (Zhejiang University), serta Dr. Jerry A. K. Sambuaga, B.A., MIA, Vice Rector of External Affairs UPH.
"Kami mengapresiasi UPH yang telah membuka Fakultas AI serta memberikan kesempatan bagi putra-putri Indonesia untuk mendapatkan beasiswa. Dengan langkah ini, percepatan digitalisasi pendidikan dapat terwujud. Selamat atas berdirinya Fakultas AI UPH. Semoga melalui kolaborasi ini, kita dapat mencerdaskan kehidupan bangsa," jelas Menteri Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (7/3/2025).
Selain itu, Prof. Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, mengapresiasi langkah UPH ini. Dia menyampaikan inisiatif UPH dalam menghadirkan fakultas berbasis AI merupakan langkah visioner yang selaras dengan perkembangan teknologi masa depan.
"Kami mengapresiasi inisiatif UPH dalam menyiapkan generasi menuju Society 5.0 dengan membuka Fakultas AI. Penguasaan AI bukan sekadar memahami teknologi, tetapi juga bagaimana menggunakannya secara bijak untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan pendidikan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang memberdayakan manusia dan membangun masa depan yang lebih baik,” kata Prof. Brian.
Lebih lanjut, Mochtar Riady mengatakan, AI adalah salah satu teknologi paling penting di era ini, dan mungkin dalam 100 tahun ke depan, kita tidak akan bisa lepas darinya. “Saya merasa pendidikan di Indonesia harus menaruh perhatian serius pada AI, karena ini akan menentukan daya saing bangsa di masa depan. Oleh karena itu, saya selalu mendorong pimpinan UPH untuk menjadikan AI sebagai fokus utama, termasuk dengan menjalin kerja sama strategis, seperti dengan Tiongkok, agar kita dapat mengadopsi dan mengembangkan teknologi ini secara optimal,” ujarnya.
Hadirnya Faculty of AI merupakan bagian dari komitmen UPH untuk merespons perkembangan teknologi dan mencetak lulusan yang berdampak bagi bangsa. Hal inilah yang disampaikan oleh Rektor UPH. "Hadirnya Faculty of AI merupakan wujud komitmen UPH dalam merespons perkembangan teknologi dan mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan di era digital. Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga mampu menggunakannya untuk memberikan dampak positif bagi bangsa. Inisiatif ini sejalan dengan visi UPH untuk terus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui pendidikan yang berkualitas,”jelasnya.
Faculty of AI UPH hadir dengan misi untuk menghadirkan pendidikan yang transformatif yang mampu menjawab perkembangan beragam teknologi mutakhir, dan tetap berlandaskan pada visi UPH.
Dekan Faculty of AI UPH, Rizaldi Sistiabudi, menambahkan bahwa fakultas ini dirancang untuk melahirkan profesional AI yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab dalam penerapannya, serta mampu membawa transformasi bagi masyarakat.
Selama studi nantinya mahasiswa AI diajarkan untuk bertanggung jawab secara moral dalam penerapan AI, termasuk dalam menghadapi isu-isu seperti bias algoritma dan keamanan data. Pendekatan holistik ini akan mempersiapkan lulusan semakin kompeten dan bijaksana dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat.
Kurikulum Fakultas AI UPH berstandar internasional dengan fokus pada topik terkini dalam kecerdasan buatan seperti Machine Learning, Computer Vision, Natural Language Processing, dan Ethical AI. Program ini menerapkan pendekatan Practice-Centered Learning (PCL) yang memastikan mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu dalam studi kasus dan proyek industri nyata.
Sebagai bagian dari komitmen dalam menghadirkan pendidikan AI berkualitas, Faculty of AI UPH menggandeng tenaga pengajar internasional dan menjalin kemitraan strategis dengan MetaCarbon, perusahaan AI terkemuka, serta berbagai entitas teknologi di bawah Lippo Group, termasuk Nobu Bank, Siloam Hospitals, dan Multipolar. Selain itu, FAI UPH bekerja sama dengan Zhejiang University, China, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran pelajar dan proyek riset internasional.
Kemitraan ini memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis melalui magang dan proyek industri yang selaras dengan kebutuhan pasar global. Pendekatan ini memberikan keunggulan kompetitif bagi lulusan, membekali mereka dengan keterampilan yang relevan serta kesiapan memasuki dunia kerja dengan daya saing tinggi.
Prospek karier lulusan Fakultas AI nantinya luas di berbagai sektor, termasuk finansial, kesehatan, ritel, dan teknologi global. Mereka dapat menempati berbagai posisi strategis yang sangat dibutuhkan, seperti AI Engineer, Machine Learning Engineer, AI Developer, AI Analyst, AI Research Scientist, hingga AI Ethics Specialist. (*)