Tips dan Etika Mengisi Baterai Mobil Listrik di SPKLU
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik di Indonesia, penting bagi para pengemudi untuk memahami cara berkendara yang efisien serta etika dalam menggunakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
National Project Manager ENTREV (Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles) in Indonesia, Boyke Lakaseru, membagikan beberapa tips agar pengalaman berkendara listrik semakin optimal dan nyaman bagi semua pengguna.
“Berkendara dengan kendaraan listrik membutuhkan pemahaman berbeda dibanding kendaraan konvensional. Salah satu kuncinya adalah manajemen daya baterai dan cara berkendara yang hemat energi,” kata Boyke dalam keterangan tertulis (8/3/2025).
Boyke memberikan beberapa saran agar pengguna kendaraan listrik dapat memaksimalkan efisiensi daya, di antaranya:
1. Gunakan mode berkendara yang tepat - Banyak kendaraan listrik memiliki mode berkendara yang dapat disesuaikan, seperti eco mode yang membantu menghemat energi.
2. Manfaatkan Regenerative Braking - Fitur ini memungkinkan kendaraan mengubah energi pengereman menjadi daya yang kembali mengisi baterai.
3. Perhatikan kecepatan dan akselerasi - Berkendara dengan akselerasi yang stabil dan menghindari kecepatan tinggi yang tidak perlu dapat memperpanjang daya baterai.
4. Rencanakan rute dan lokasi pengisian daya - Mengetahui lokasi SPKLU di sepanjang rute perjalanan dapat mencegah risiko kehabisan daya di tengah jalan.
Boyke juga mengingatkan bahwa etika saat mengisi daya di SPKLU sangat penting agar pengalaman penggunaan tetap nyaman bagi semua pihak. Dia menekankan bahwa pengguna harus menggunakan SPKLU secara efisien, tidak menggunakannya lebih lama dari yang dibutuhkan, serta segera memindahkan kendaraan setelah baterai terisi cukup agar pengguna lain dapat mengakses charger.
“Kita harus memastikan bahwa penggunaan SPKLU berjalan dengan tertib. Jangan meninggalkan kendaraan terlalu lama setelah pengisian selesai, dan pastikan kabel serta perangkat tertata rapi agar tidak mengganggu pengguna lain,” tegas Boyke.
Menurutnya, kesadaran akan etika penggunaan SPKLU sangat penting. Ini bukan hanya soal kenyamanan pribadi, tetapi juga bagian dari membangun budaya berkendara listrik yang baik dan saling menghormati. Dengan meningkatnya kesadaran akan kendaraan listrik dan infrastruktur yang terus berkembang, Boyke optimistis bahwa transisi ke transportasi ramah lingkungan di Indonesia akan semakin cepat terwujud. (*)