Besok Melantai di BEI, ini Profil Saham IPO Sinar Terang Mandiri (MINE)
Emiten yang bergerak di sektor barang baku, PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) akan segera melantai atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/3/2025).
Perusahaan yang berfokus di aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian ini mencatatkan sahamnya sebanyak 4.084.435.300 saham atau 4,08 miliar saham. MINE juga akan masuk di papan pencatatan utama.
Merangkum dari laman keterbukaan informasi BEI pada Jumat (7/3/2025), jumlah saham MINE terdiri dari saham pendiri sebanyak 3,47 miliar saham dan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 612,66 juta saham. Nilai nominal sahamnya sebesar Rp100 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp216 per saham.
Pada saat book building, MINE menawarkan sahamnya di rentang harga Rp200 sampai Rp216 pada periode 4 Maret 2025 sampai 6 Maret 2025. Setelah penjatahan selesai pada 6 Maret 2025, saham-saham didistribusikan pada 7 Maret 2025.
Saat ini, MINE masih dikendalikan oleh SInjo Jefry Sumendap. Berdasarkan surat pernyataan yang dibuat pada 5 Desember 2024, Sinjo tidak akan mengalihkan pengendalian pada perusahaan melalui PT Mitra Berkarya Sukses Selalu (MBSS) sampai dengan sekurang-kurangnya 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran penawaran umum perdana menjadi efektif.
MINE juga tidak menerbitkan surat kolektif saham dalam IPO ini, tetapi saham-saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik dan akan diadministrasikan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Melansir dari laman e-ipo.co.id, MINE didirikan pada tahun 2004 dan bergerak di aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya, konstruksi bangunan sipil jalan, konstruksi bangunan sipil jembatan, jalan layang, flyover dan underpass, penyiapan lahan, penyewaan alat konstruksi dengan operator, konstruksi gedung, pertambangan dan energi, hingga aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan konstruksi.
Saat ini, MINE memiliki kantor di Jakarta dan memiliki kantor operasional di Manado, Sulawesi Utara. Perusahaan juga melakukan aktivitas jasa penunjang pertambangan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda, Maluku Utara. (*)