Luncurkan Proteksi Prima Kritis Andalan, Manulife Indonesia dan Bank Danamon (BDMN) Targetkan 6-8 Ribu Nasabah

null
Ivan Jaya Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon (kanan) dan Novita Rumngangun, Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia (kiri) di sela-sela peluncuran Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA) di Jakarta. (Foto: Darandono/SWA).

Untuk meningkatkan perlindungannasabah, Manulife Indonesia dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) meluncurkan Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA), produk asuransi terbaru yang dikembangkan melalui kerja sama bancassurance. Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi risiko penyakit kritis.

Novita Rumngangun, Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia, menyatakan bahwa produk asuransi tradisional ini menawarkan perlindungan komprehensif terhadap penyakit kritis utama, seperti jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal, dengan proses underwriting yang lebih mudah guna meningkatkan kenyamanan nasabah.

Produk ini juga memberikan ketenangan pikiran dengan fitur premi yang dijamin kembali dalam kondisi tertentu. Hal ini membantu nasabah menghadapi tantangan kesehatan di masa depan serta mengantisipasi dampak finansial yang sering kali muncul akibat penyakit-penyakit tersebut.

Menurut Novita, PPKA menyediakan perlindungan terhadap empat penyakit kritis yang paling umum di Indonesia, sebagaimana tercatat dalam data Kementerian Kesehatan: kanker, jantung, stroke, dan gagal ginjal. Dengan proses underwriting yang sederhana (Simplified Issue Offer), nasabah dapat mengakses pertanggungan dengan cepat dan mudah untuk penyakit-penyakit berisiko tinggi ini.

Nasabah akan mendapatkan perlindungan ganda berupa uang pertanggungan serta pengembalian total premi yang telah dibayarkan (dengan syarat tertentu) jika terdiagnosis salah satu dari empat penyakit tersebut.

“Tidak terbatas pada penyakit kritis di atas, produk ini juga memberikan manfaat perlindungan tambahan (safety-net) bagi nasabah yang dirawat di ICU selama minimal lima hari atau menjalani tindakan angioplasti,” katanya di Jakarta, Senin (10/3/2025).

Manulife Indonesia dan Bank Danamon berkomitmen untuk mendengarkan kebutuhan nasabah. Peluncuran Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA) menghadirkan perlindungan komprehensif yang dirancang untuk membantu nasabah menghadapi tantangan kesehatan serius dan mengurangi tekanan finansial yang ditimbulkan.

Berdasarkan data Manulife Asia Care Survey 2024, penyakit yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia adalah jantung (40%), stroke (35%), kanker (22%), dan penyakit ginjal (17%). Biaya perawatan penyakit ini memberikan dampak besar terhadap kondisi ekonomi keluarga.

Menurut data BPJS Kesehatan, biaya pengobatan penyakit katastropik, termasuk jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal, pada 2022 hampir mencapai Rp24,1 triliun—meningkat 34,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun BPJS Kesehatan menanggung sebagian besar biaya pengobatan, pasien tetap menghadapi tekanan ekonomi akibat perubahan gaya hidup setelah terdiagnosis penyakit kritis.

Menanggapi kekhawatiran ini, PPKA hadir sebagai solusi perlindungan finansial bagi nasabah untuk mengantisipasi biaya tak terduga, termasuk biaya akomodasi pasien dan perawatan jangka panjang yang sering kali membutuhkan dana besar.

Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon, menambahkan bahwa kehadiran PPKA bertujuan membantu nasabah dalam mempersiapkan keuangan guna menghadapi empat penyakit kritis ini. Dengan demikian, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, nasabah dapat lebih fokus pada proses pemulihan.

Melalui produk ini, Danamon dan Manulife Indonesia ingin memastikan bahwa nasabah tidak mengalami kesulitan keuangan setelah didiagnosis penyakit kritis.

Ivan menargetkan nilai premi sekitar Rp1,2 triliun hingga Rp1,4 triliun, dengan kontribusi sekitar 15% berasal dari PPKA. Dengan demikian, produk ini diproyeksikan akan digunakan oleh sekitar 6.000 hingga 8.000 nasabah, dengan rata-rata premi tahunan sekitar Rp12,5 juta per nasabah. Harga saham BDMN pada penutupan perdagangan di hari ini naik 0,41% atau menjadi Rp2.430 dari perdagangan sebelumnya. (*)

# Tag