Strategi Honda Kuasai Balapan Pembuka Musim Super Formula 2025
Keunggulan mesin, strategi tim, dan sinergi antarpembalap menjadi fondasi kesuksesan Honda dalam menyapu bersih dua balapan seri pembuka Super Formula 2025 di Sirkuit Suzuka.
Tidak hanya unggul di lintasan, kemenangan ini menegaskan posisi Honda sebagai kekuatan tak terbantahkan dalam dunia motorsport berkat inovasi teknologi dan kolaborasi tim yang solid.
Pada balapan pertama (8 Maret), Kakunoshin Ohta (Docomo Team Dandellion Racing) mengawali dominasi Honda dengan finis pertama, disusul Ayumu Iwasa (Team Mugen) di posisi kedua, dan Ren Sato (Ponos Nakajima Racing) di ketiga.
Esok harinya, Tadasuke Makino (Docomo Team Dandellion Racing) meraih kemenangan, sementara Iwasa kembali naik podium di posisi ketiga. Empat pembalap Honda langsung menguasai klasemen sementara: Iwasa memimpin dengan 30 poin, diikuti Ohta (22 poin), Makino, dan Tomoki Nojiri (masing-masing 21 poin).
Kemenangan ini bukan sekadar keberuntungan. Mesin Honda HR-2025E, hasil pengembangan intensif sejak musim lalu, terbukti unggul dalam efisiensi bahan bakar dan akselerasi di trek berliku Suzuka. Tim juga mengoptimalkan strategi pit-stop dan adaptasi ban di kondisi cuaca yang fluktuatif, menunjukkan kedewasaan manajemen balap Honda.
Kolaborasi Honda dengan enam tim peserta — termasuk tiga tim papan atas seperti Docomo Team Dandellion Racing, Team Mugen, dan Ponos Nakajima Racing — menjadi faktor krusial.
Berkat pembagian data teknis dan sesi latihan bersama, tim-tim Honda mampu menyempurnakan setelan mobil sesuai karakteristik masing-masing pembalap.
Hasilnya, tiga tim Honda menduduki posisi 1, 2, dan 4 di klasemen konstruktor. Docomo Team Dandellion Racing memimpin dengan 41 poin, diikuti Team Mugen (38 poin), sementara Ponos Nakajima Racing di posisi keempat (22 poin).
Sejak menjadi pemasok mesin eksklusif pada 2013, Honda telah mencetak sejarah gemilang di Super Formula. Dari 12 musim terakhir, mereka meraih delapan gelar juara konstruktor, termasuk empat gelar beruntun (2022–2025). Prestasi ini didukung investasi tahunan sekitar 20 miliar Yen (Rp2,1 triliun) untuk pengembangan mesin dan pelatihan pembalap muda melalui akademi motorsport.
“Konsistensi adalah kunci. Kami tak hanya fokus pada balapan, tetapi juga membangun ekosistem berkelanjutan, mulai dari teknologi hingga bibit pembalap berbakat,” jelas Takashi Yamamoto, Direktur Motorsport Honda Jepang, dalam siaran resmi, Senin (10/3/2025)
Dominasi Honda di Super Formula bukan sekadar prestasi olahraga. Teknologi hybrid yang diuji di sirkuit, seperti sistem pemulihan energi (ERS) dan manajemen termal mesin, menjadi basis pengembangan mobil komersial Honda. Misalnya, sistem pendingin mesin generasi terbaru di HR-2025E telah diadaptasi untuk model Honda Civic Hybrid 2026.
“Ajang balap adalah laboratorium kami. Setiap inovasi di sirkuit akan menjadi fondasi untuk kendaraan ramah lingkungan masa depan,” tambah Yamamoto.
Meski meraih awal sempurna, Honda menyadari rivalitas ketat dari Toyota dan tim independen seperti Kondo Racing. Untuk mempertahankan dominasi, tim telah menyiapkan pembaruan aerodinamis dan peta strategi untuk seri berikutnya di Fuji Speedway, April 2025.
kombinasi teknologi mutakhir, strategi tim brilian, dan legacy juara, Honda siap menorehkan musim bersejarah lainnya di Super Formula 2025. Kemenangan di Suzuka bukanlah akhir, melainkan babak pembuka dari dominasi yang dipersiapkan dengan sempurna. (*)