Bank Raya Catatkan Laba Bersih Rp50,89 Miliar di Tahun 2024

null
Foto : Istimewa

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatatkan laba bersih Rp50,89 miliar atau tumbuh 108,9% secara year on year (YoY) di tahun 2024.

Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya, mengungkapkan rasio profitabilitas Bank Raya pun menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini tercermin dari rasio profitabilitas seperti Net Interest Margin (NIM) yang meningkat 53bps menjadi sebesar 4,44% dari tahun sebelumnya sebesar 3,91%. Pertumbuhan yang sama juga tercatat pada imbal hasil aset serta ekuitas yang masing-masing meningkat double dari tahun sebelumnya.

Imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) mengalami peningkatan meningkat 20bps menjadi sebesar 0,40% dari 0,20% pada tahun 2023. Selanjutnya, imbal hasil ekuitas atau Return on Equity (ROE) meningkat 82bps menjadi sebesar 1,59% dari 0,77% pada tahun 2023.

Penyaluran kredit yang berdampak pada pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2024 sebesar 17,3% (YoY) menjadi sebesar Rp1,04 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp890,95 miliar. Pertumbuhan positif outstanding total kredit sebesar 3,4% (yoy) menjadi sebesar Rp7,13 triliun.

Sementara untuk penyaluran kredit digital selama tahun 2024 menjadi tumbuh 88,9% (yoy) menjadi Rp20,57 triliun. Hal ini mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank mencapai Rp2,29 triliun atau bertumbuh 81,6% (yoy). Di sisi lain, digital saving menjadi sebesar Rp1,32 triliun tumbuh signifikan sebesar 57,2%. (yoy).

Pertumbuhan kredit yang berkualitas mendorong Total Aset Bank Raya menjadi Rp 13,13 triliun meningkat 5,5% (yoy). Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman dimana rasio LDR tercatat 87,62%, serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) tercatat sebesar 160,27% di atas ketentuan minimum sebesar 100%.

Dari sisi permodalan, rasio Total CAR sebesar 44,29% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 43,46%. Rasio NPL gross mengalami perbaikan sebesar 118bps menjadi sebesar 3,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,40%, sejalan dengan NPL net yang terus membaik menjadi sebesar 1,20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1,51%. NPL Coverage Bank Raya pada akhir tahun 2024 juga semakin kuat tercatat sebesar 455,46% meningkat 159bps dari 296,14% pada akhir tahun 2023.

Dari sisi layanan digital, hingga akhir Desember 2024 Bank Raya telah menghadirkan lebih dari 75 fitur pada Raya Apps dan sudah tercatat penggunanya mencapai 1 juta nasabah di 2024. Penggunaan transaksi Raya App meningkat menjadi lebih dari 4 juta transaksi dengan kenaikan sebesar 127% (yoy.)

“Dengan dukungan teknologi saat ini, nasabah baru dapat mengakses Raya App untuk pembukaan rekening semakin mudah yaitu kurang dari 4 menit, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses Raya App kapan saja dan dimana saja” ujarnya.

Disamping itu, Bank Raya juga terus memperkenalkan produk digital lendings yang menjadi champion product di Bank Raya yaitu Pinang Dana Talangan yaitu pinjaman untuk mendukung produktivitas Agen BRILink, pinjaman multiguna untuk karyawan tetap yaitu Pinang Flexi, Pinang Maksima dan Pinang Performa yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha, serta Pinang Connect yang menyalurkan pinjaman untuk pelaku usaha melalui fintech atau P2P lending.

Pada akhir tahun 2024, tercatat pertumbuhan dari Top 3 Produk digital loan Bank Raya, yaitu Pinang Flexi meningkat 157% (yoy) atau menjadi sebesar Rp788,72 miliar, Pinang Dana Talangan bertumbuh 112,1% (yoy), menjadi sebesar Rp709,05 miliar dan Pinang Maxima bertumbuh 103,7% (yoy) atau menjadi Rp513,13 miliar.

"Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang baik, serta pertumbuhan bisnis digital yang semakin sehat dan berkualitas, perseroan masih memiliki ruang untuk bertumbuh lebih baik di tahun 2025," kata Bagus. (*)

# Tag