Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 106,7% di 2024

null
Ilustrasi foto: Istimewa.

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) atau ANJ mencatatkan peningkatan laba bersih yang signifikan. Penurunan produksi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia menyebabkan pasokan CPO global yang lebih rendah, karenanya mendorong kenaikan harga CPO acuan pada tahun 2024. Kondisi ini membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan ANJ yang mampu memanfaatkan peluang pasar.

Sejalan dengan tren penurunan produksi CPO nasional, produksi CPO ANJ mengalami penurunan sebesar 13,5%, dari 283.651 metrik ton di tahun 2023 menjadi 245.395 metrik ton pada tahun 2024.

Penurunan ini terutama dipicu oleh dampak El Nino pada tahun 2023, yang memengaruhi produksi perkebunan ANJ di Pulau Belitung, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan. Selain itu, perkebunan di Sumatera Utara II dan Papua Barat Daya menghadapi tantangan curah hujan tinggi dan banjir.

Meskipun menghadapi tantangan operasional, ANJ di 2024 membukukan laba bersih sebesar US$9,2 juta atau melonjak 106,7%, dari US$4,4 juta pada tahun 2023. Alhasil, rasio marjin laba bersih (net profit margin atau NPM) meningkat sebesar 107,3% atau menjadi 3,87% dari dari 1,87% di tahun 2023 .

Nopri Pitoy, Direktur Keuangan ANJ, menjelaskan peningkatan kinerja keuangan ini didorong harga jual CPO yang lebih tinggi dan penurunan harga pupuk untuk tanaman menghasilkan.

Selain itu, ANJ juga mencatatkan efisiensi yang cukup signifikan dari segmen sagu, yang mampu menurunkan biaya pengolahan dari US$3,1 juta di tahun 2023 menjadi US$2,1 juta pada tahun 2024.

Sementara itu, bisnis edamame ANJ juga menunjukkan pertumbuhan lantaran pendapatan melonjak sebesar 124,1%,, menjadi US$4,2 juta pada tahun lalu itu (year on year).

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan edamame beku sebesar 331,4% menjadi 1.569 mt dan peningkatan penjualan edamame segar sebesar 32,1%. Selain peningkatan pendapatan kami akan terus berusaha untuk menurunkan biaya produksi edamame.

Tahun lalu ANJ berhasil memperluas pasar ekspor edamame ke India dan Yordania, serta memperkuat pasar domestik melalui merek “Edashi” yang telah menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.

"Di tengah berbagai tantangan, kami mampu menunjukkan ketahanan dan terus tumbuh. Pada tahun 2024, harga jual rata-rata (average sell priceASP) CPO meningkat sebesar 12,3%, dari US$731/mt di tahun 2023 menjadi US$822/mt. Peningkatan laba bersih dan EBITDA yang signifikan mencerminkan keberhasilan strategi kami dalam mengoptimalkan operasional dan memanfaatkan peluang pasar," ujar Nopri pada keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Minggu (16/3/2025). Harga saham ANJT pada awal tahun ini hingga 14 Maret 2025 (year to date) melonjak sebesar 87,41% atau menjadi Rp1.340. (*)

# Tag