DPR Pastikan Tidak Ada Dwifungsi TNI, Tak Ganggu Kondisi Pasar Modal Indonesia

Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, mengeklaim penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak disebabkan pro kontra revisi Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang memicu potensi dwifungsi TNI.

“Enggak, enggak ada. Kan tadi sudah dipastikan, tidak perlu ada kekhawatiran, dari sisi keseimbangan fiskal juga enggak ada perlu yang ditakutkan,” ujar Misbakhun kepada swa.co.id saat dijumpai awak media di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Selasa (18/3/2025).

Misbakhun menilai, penurunan IHSG ditentukan oleh sejumlah faktor, mulai dari faktor global hingga kinerja perusahaan. Menurut Misbakhun, pemerintah tidak bisa memprediksi pasar dan tidak akan pernah bisa mendefinisikan apa yang terjadi di pasar.

Selain itu, Misbakhun menjelaskan kehadiran representatif DPR ke BEI, termasuk Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, dianggap memberikan dukungan yang kuat kepada BEI dan OJK. Misbakhun percaya, semua kinerja dan fundamental pasar modal kini sedang menguat, bahkan membantah negara mengalami resesi.

“Ini 'kan persepsi dan sentimen saja kan yang terjadi,” tutur Misbakhun sambil menuju bus rombongan DPR RI yang terparkir di luar gerbang BEI.

Sebelumnya, pemerintah melalui Komisi I DPR RI tengah membahas RUU TNI. Regulasi tersebut membahas tiga poin, yakni Pasal 3 tentang kedudukan TNI, Pasal 53 tentang batas usia pensiun, serta Pasal 47 tentang prajurit aktif yang bisa menduduki jabatan sipil. Aksi ini ditentang oleh Koalisi Masyarakat Sipil, sebab berpotensi menghadirkan dwifungsi ABRI, serta menurunkan kualitas demokrasi.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menanggapi turunnya IHSG salah satunya disebabkan oleh potensi dwifungsi ABRI yang dikhawatirkan menimbulkan protes besar dan kekhawatiran credit rating Indonesia akan turun. Wijayanto mengamati, Fitch dan Moodys akan mengumumkan credit rating pada Maret dan April 2025, sementara S&P akan mengumumkannya pada sekitar Juni-Juli 2025.“Isu baru yang membuat investor takut,” ucap Wijayanto pada pernyataan tertulis kepada swa.co.id pada hari ini.(*)

# Tag