Indonesia dan China Berkolaborasi dengan Foru AI Meluncurkan AI Blockchain Centre Indonesia
AI Blockchain Centre Indonesia (ABCI) secara resmi diluncurkan sebagai pusat inovasi terobosan dalam artificial intelligence, blockchain, dan otomatisasi, menandai tonggak penting dalam kolaborasi teknologi antara Indonesia dan China. Inisiatif yang dipimpin oleh sektor swasta ini mengumpulkan pemangku kepentingan dari kedua negara bersama dengan Foru AI, menjadikan Indonesia sebagai pemimpin baru dalam ekonomi digital global.
Mendorong Pengembangan Teknologi Generasi Berikutnya
Mendorong Pengembangan Teknologi Generasi Berikutnya Seiring dengan transformasi industri di seluruh dunia melalui artificial intelligence, teknologi blockchain, dan otomatisasi, ABCI bertujuan untuk mendorong terobosan teknologi yang mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Pusat ini dipimpin oleh Pang Xue Kai, salah satu pendiri Foru AI, yang berpengalaman luas dalam teknologi blockchain dari kepemimpinannya sebelumnya di Tokocrypto, bursa kripto terbesar di Asia Tenggara yang kemudian diakuisisi oleh Binance.
Pang Xue Kai Pendiri Foru AI menjelaskan ABCI bukan hanya pusat penelitian—ini adalah katalis untuk dampak nyata. Dengan pendekatan yang dipimpin oleh sektor swasta, kami memiliki fleksibilitas untuk bergerak cepat, bereksperimen dengan berani, dan mendorong inovasi yang menghasilkan manfaat nyata bagi Indonesia. “Fokus kami adalah menciptakan perubahan yang berkelanjutan, memastikan Indonesia tetap berada di garis depan transformasi digital global,” ujar Kai saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/3/2025).
Pusat ini akan berfungsi sebagai jembatan antara penelitian, bisnis, dan kebijakan, dengan mengeksplorasi penerapan utama seperti identitas digital yang aman, transparansi rantai pasok, inklusi keuangan, dan tata kelola data.
Pusat ini akan berfungsi sebagai jembatan antara penelitian, bisnis, dan kebijakan, menjelajahi aplikasi utama dalam identitas digital yang aman, transparansi rantai pasokan, inklusi keuangan, dan tata kelola data.
Dana Inovasi AI, Blockchain & Otomatisasi Inovasi
Salah satu pilar strategi ABCI adalah Dana Inovasi AI, Blockchain & Otomatisasi yang baru dibentuk, yang akan memberikan dukungan keuangan penting kepada startup yang menjanjikan dan perusahaan diakui yang menerapkan teknologi ini di sektor-sektor utama Indonesia. Dana ini, yang dikelola oleh Pang Xue Kai, bertujuan untuk mempercepat komersialisasi solusi inovatif, memperkuat kemampuan produksi dalam negeri, dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
"Dana Inovasi mengubah ABCI dari pusat penelitian menjadi inkubator aktif masa depan teknologi Indonesia. Dengan berinvestasi dalam perusahaan yang menerapkan AI, blockchain, dan otomatisasi untuk memecahkan tantangan nyata, kami menciptakan jalur langsung dari inovasi ke implementasi,” ujar Kai
Memperkuat Kemandirian Digital dan Daya Saing di Kancah Global
Di tengah lingkungan teknologi yang semakin kompetitif saat ini, ABCI memberikan keunggulan strategis bagi Indonesia dalam adopsi AI, blockchain, dan otomatisasi inovasi. Basis sektor swasta dari pusat ini memastikan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi, memungkinkan inovasi yang lebih cepat sambil tetap selaras dengan prioritas nasional.
Pendekatan komprehensif ABCI terhadap transformasi digital dibangun di atas enam pilar strategis:
- Solusi Inovatif AI, Blockchain & Otomatisasi Inovasi
- Memperkuat Kedaulatan Digital Indonesia
- Kolaborasi Teknologi Internasional
- Memberdayakan Talenta Siap AI
- Membangun Ekosistem Inovasi yang Dinamis
- Membentuk Kebijakan AI & Blockchain
Duta Besar Djauhari Oratmangun dari Indonesia untuk China dan Mongolia menekankan pentingnya inisiatif ini, dengan menyatakan, "Kemitraan ini menyoroti kekuatan kolaborasi Indonesia-China dan potensi besar kepemimpinan sektor swasta dalam mendorong kemajuan teknologi. AI Blockchain Centre Indonesia adalah tonggak perjalanan Indonesia menuju menjadi pemimpin global dalam inovasi AI, blockchain, dan otomatisasi."
Pusat ini telah menerima dukungan dari Duta Besar Djauhari Oratmangun yang menyoroti pentingnya diplomasi ekonomi yang digerakkan oleh teknologi antara kedua negara. Meskipun beroperasi secara independen sebagai inisiatif swasta, ABCI sejalan dengan tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan inovasi lintas batas dan memperkuat perjalanan transformasi digital Indonesia.
Menyiapkan Indonesia untuk Keberhasilan di Masa Depan
Seiring dengan perjalanan Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital yang terus berkembang, ABCI memperkokoh komitmen negara terhadap kepemimpinan teknologi, ketahanan ekonomi, dan kemitraan internasional yang strategis. Inisiatif ini tidak hanya mempererat kolaborasi Indonesia-China, tetapi juga memastikan Indonesia tetap kompetitif dan siap menghadapi masa depan di tengah perubahan dunia digital yang pesat.(*)