Rayakan Ramadan dengan Menjelajahi Tiga Masjid Ikonik di Jakarta
Tiga masjid di Jakarta ini: Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM), Masjid Cut Meutia, dan Masjid Sunda Kelapa merupakan masjid-masjid yang cukup ikonik dan mencerminkan perjalanan sejarah budaya Islam dari masa ke masa, dan tetap relevan menjadi bagian kehidupan masyarakat hingga saat ini.
Untuk mengingat kembali dan mengenal lebih dalam tentang cerita masjid-masjid ikonik di Jakarta, salah satunya semangat untuk terus berinovasi dan menjaga relevansi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan jemaah masa kini, Aqua bersama media mengadakan perjalanan ketiga masjud tersebut.
Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, mengatakan, lewat kegiatan ini, pihaknya ingin mengajak mengingat kembali cerita-cerita menarik, nilai-nilai kebaikan dan kebijakan yang tercermin dalam sejarah, arsitektur, dan tokoh-tokoh agama yang ada di dalam masjid-masjid ikonik ini.
“Seperti halnya masjid-masjid yang kita kunjungi, Aqua yang telah lebih dari 50 tahun menjadi bagian dari perjalanan umat Muslim di Indonesia juga terus berkomitmen untuk menemani kebutuhan hidrasi halal, thayyib, dan 100% murni bagi para jemaah dan masyarakat Indonesia secara luas dari masa ke masa,” tuturnya.
Sebagai bagian integral dari perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia, masjid-masjid ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan spiritualitas masyarakat Indonesia.
Hal ini diantaranya terlihat di Masjid Sunda Kelapa yang didirikan dari kerinduan umat Islam di daerah Menteng yang awalnya wilayah pemukiman Belanda untuk beribadah. Dalam perkembangannya, Masjid Sunda Kelapa menjadi salah satu masjid pertama yang memelopori dipadukannya aktivitas ibadah, perekonomian, dan pendidikan.
Konsep ini kemudian diikuti masjid-masjid lain yang terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan jemaah yang terus berubah, di antaranya dengan mengadakan berbagai acara keagamaan yang dikemas dengan menarik sesuai gaya anak muda dan jemaah saat ini.
Salah satunya melalui acara Ramadan Jazz Festival di Masjid Cut Meutia sejak tahun 2011 yang berhasil mengemas nilai-nilai keislaman melalui musik jazz yang digemari anak muda Jakarta dan Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki yang memiliki desain estetik dan futuristik juga kerap menjadi tempat berkumpul seniman dan budayawan.
Sama halnya dengan masjid-masjid ikonik ini, Aqua juga terus berinovasi untuk tetap relevan menemani dan memenuhi kebutuhan hidrasi halal, thayyib, dan 100% murni bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan zaman.
J.J. Rizal, sejarahwan menambahkan, pentingnya peran masjid dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia. Menurutnya, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Muslim, tapi masjid juga memiliki peran penting sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, dan simbol perjuangan masyarakat.
Selama ini masjid sebagai pusat berkumpulnya umat Muslim telah menjadi salah satu unsur terpenting dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia. Masjid-masjid ini bukan hanya simbol spiritualitas umat Islam, tetapi juga mencerminkan perjalanan panjang sejarah Indonesia, baik dari segi arsitektur, tokoh-tokoh agama, maupun kontribusinya terhadap masyarakat. Dalam setiap sudut masjid ini, terukir cerita perjuangan, pengabdian, dan keagungan yang patut untuk dilestarikan, dari generasi ke generasi.
Ahmad Huraera Nurhani, Sekretaris Dewan Masjid Agung Sunda Kelapa, mengatakan, tahun ini kegiatan Ramadan berjalan meriah dan penuh berkah. Semua ini tentu tidak terlepas dari dukungan dari banyak pihak, salah satunya Aqua. Dengan adanya tur ini, masyarakat dapat semakin memperdalam pemahaman tentang keindahan dan kekayaan budaya serta sejarah Islam, khususnya dalam konteks masjid-masjid yang dikunjungi.
“Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap kesejahteraan sosial, Aqua percaya bahwa cerita dan nilai-nilai kebaikan perlu dilestarikan dari masa ke masa. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif melalui berbagai program yang mendukung keberlanjutan sosial, pelestarian budaya, dan kesejahteraan umat,” kata Arif. (*)