PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menghadirkan layanan digital BEWIZE by BSI untuk segmen wholesale.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa BEWIZE by BSI menawarkan layanan terintegrasi dalam satu platform dengan konsep single sign-on, yang memudahkan lembaga dan korporasi — sebagai mitra serta nasabah BSI — dalam melakukan transaksi keuangan.

"Dengan demikian, nasabah dapat mengakses layanan Cash Management, Value Chain, dan Foreign Exchange dengan mudah, tepat, dan aman. Saat ini, layanan-layanan tersebut sudah dimanfaatkan oleh nasabah melalui platform New Cash Management dan Digital Value Chain secara mandiri atau terpisah. Namun, dengan BEWIZE, semua kami satukan menjadi integrated single sign-on platform,” kata Hery.

Hery menambahkan bahwa BEWIZE by BSI dilengkapi dengan fitur digital single access platform yang mempermudah aktivitas informasi dan transaksi finansial dalam ekosistem bisnis.

Layanan ini ditujukan bagi segmen wholesale, yang mencakup korporasi, perusahaan komersial, usaha kecil dan menengah (UKM), institusi, hingga lembaga pemerintah secara end-to-end. Dengan demikian, value chain dari hulu ke hilir dapat terjaga dan dioptimalkan dengan baik.

Platform ini juga telah dilengkapi dengan teknologi perbankan syariah global terbaru (Newest Global Sharia Banking Technology), seperti Open Banking, technology stack, dan teknologi keamanan mutakhir, yang memastikan transaksi nasabah tetap terjaga.

“Selain itu, BEWIZE by BSI memiliki keunggulan seperti self-service interaction melalui virtual assistant, proses onboarding, appointment, serta penanganan keluhan (handling complaint). Nasabah juga dapat menyesuaikan tampilan dashboard dengan fitur Quick Access atau Widget, serta memonitor dan merekonsiliasi transaksi secara real-time,” jelasnya.

Layanan ini juga mencakup berbagai fitur tambahan, seperti payroll management, virtual account, early & deferred payment facility, serta tax payment.

Keberadaan platform ini semakin memperkuat posisi BSI sebagai Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual, sejalan dengan komitmennya dalam mendukung Islamic Ecosystem Business melalui fitur zakat, infak, dan sedekah (ZISWAF).

Fitur ZISWAF menjadi salah satu keunikan BEWIZE by BSI, yang menghadirkan solusi finansial, spiritual, dan sosial bagi nasabah. Hery menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang teknologi terbaru, tetapi juga mengenai manfaat nyata yang dapat dirasakan masyarakat secara berkelanjutan.

Hal ini selaras dengan maqashid syariah yang menjadi landasan operasional BSI. Sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan layanan, BSI berencana melengkapi platform BEWIZE dengan fitur Trade Finance dan Custody di masa mendatang.

“Dengan kehadiran fitur tersebut, akan semakin memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi secara digital. BEWIZE by BSI hadir untuk memberdayakan dunia usaha Indonesia di semua segmen, melalui solusi keuangan terbaik yang sesuai dengan prinsip syariah,” tuturnya.

Hery juga menambahkan bahwa Gedung BSI Tower diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. “Harapan kami, Gedung BSI Tower akan memberi energi kebaikan dan menjadi lokomotif pembangunan serta perkembangan keuangan syariah. Untuk itu, perseroan terus berupaya menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya sesuai dengan prinsip syariah, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan digitalisasi di era modern ini,” paparnya.

Melalui digitalisasi, BSI mencatat pertumbuhan yang konsisten di sektor wholesale banking. Pada 2024, segmen wholesale BSI menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan total pembiayaan mencapai Rp77,2 triliun, meningkat 14,37% year-on-year. Segmen ini juga berkontribusi sebesar 27,73% dari total portofolio pembiayaan BSI pada 2024.

“Untuk itu, BSI terus berkomitmen memberikan layanan perbankan syariah yang lebih efisien, mudah, aman, dan fleksibel bagi seluruh nasabah kami. Untuk menjawab tantangan tersebut, BSI akan selalu menghadirkan new game changer seperti BEWIZE, Bank Emas, dan solusi digital terintegrasi lainnya bagi seluruh lini nasabah, termasuk institusi dan perusahaan, dalam transaksi keuangan mereka,” tuturnya. (*)