Sandiaga Uno Dorong Momentum Investasi Digital dalam Acara ISACA Indonesia Chapter

Foto: ISACA
Foto: ISACA

Sandiaga Salahuddin Uno menjadi pusat perhatian dalam acara Monthly Talk & Sharing Session yang diselenggarakan oleh ISACA Indonesia Chapter. Dalam acara yang juga menggabungkan Annual General Meeting, Election, serta Buka Bersama ini, Sandi menyoroti pentingnya tata kelola IT yang kuat dalam menarik investasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.

Dimoderatori Syahraki Syahrir, Presiden Direktur ISACA Indonesia Chapter sekaligus CEO Veda Praxis, Sandi membahas bagaimana profesional di bidang IT GRC dapat memberikan nilai tambah bagi dunia investasi digital. Beberapa poin penting yang disoroti dalam diskusi ini meliputi:

Keamanan Siber sebagai Pilar Investasi Digital

Sandi menekankan bahwa 80% investor global mempertimbangkan aspek keamanan siber sebelum berinvestasi. Dengan meningkatnya ancaman serangan siber, penerapan strategi Zero Trust Security menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan investor dan memastikan keberlanjutan bisnis digital di Indonesia.

Penerapan IT Security Governance Framework

Sebagai bagian dari tata kelola TI yang baik, Sandi mendukung penerapan framework seperti ISO 38500, yang membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi. Dengan pendekatan sistematis ini, bisnis digital di Indonesia dapat berkembang dengan lebih aman dan efisien.

ESG dan Inovasi Digital untuk Masa Depan

Sandi juga menyoroti pentingnya faktor Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam investasi digital. Dengan pemanfaatan Big Data dan analitik prediktif, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan transparansi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis.

360-Degree Investment: Membangun Ekonomi Digital yang Berdaya Saing

“360-Degree Investmenet: Lebih dari Sekadar Profit, menjaga keamanan, keberlanjutan dan inovasi,” tutur Sandi pada acara Kamis (21/3/2025) itu. Ia juga menekankan bahwa keamanan, keberlanjutan, dan inovasi harus menjadi bagian utama dari strategi investasi di era digital.

Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat semakin kompetitif dalam menarik smart capital dan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat.

Pemanfaatan Teknologi untuk Stabilitas Ekonomi

Sandi juga mengungkapkan bagaimana teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan Big Data dapat membantu pemerintah dalam memantau harga bahan pokok selama Ramadan dan Lebaran. Dengan pendekatan berbasis teknologi ini, stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat dijaga dengan lebih baik.

Strategi Menghadapi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)

Profesional IT GRC harus mampu mengembangkan strategi yang adaptif dan berbasis data untuk menghadapi ketidakpastian pasar.

Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan Digitalisasi Indonesia

Menutup sesi diskusinya, Sandi menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas teknologi dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, dengan kebijakan yang mendukung dan inovasi yang tepat, Indonesia dapat menjadi pusat investasi digital terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Syahraki Syahrir, selaku moderator, menyoroti peran aktif ISACA Indonesia Chapter dalam meningkatkan kesadaran terhadap Digital Governance, Cybersecurity, Privacy, dan Digital Trust sejak 2023. Beliau juga menegaskan bahwa penting bagi Indonesia untuk menjaga lingkungan digital yang aman guna mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi digital.

"Saya percaya kepengurusan baru ISACA Indonesia dapat melanjutkan upaya ini untuk membantu pemerintah, regulator, serta pelaku industri dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan andal, mendukung visi Indonesia Emas 2045," ujar Syahraki.

ISACA Indonesia Chapter berkomitmen untuk terus menghadirkan diskusi dan inisiatif strategis guna memperkuat ekosistem digital yang aman, inovatif, dan berkelanjutan di Indonesia. (*)

# Tag