BSI Maslahat Bangun Masjid Darurat di Gaza Palestina

Proses Pembangunan Masjid Darurat di Gaza . Foto: BSI Maslahat
Proses Pembangunan Masjid Darurat di Gaza . Foto: BSI Maslahat

Gaza kini berada dalam masa gencatan senjata setelah serangkaian konflik yang meluluhlantakkan kota itu. Namun, jejak kehancuran masih terasa di setiap sudut—bukan hanya pada bangunan, tetapi juga pada kehidupan spiritual warganya.

Masjid, yang selama ini menjadi pusat ibadah dan pendidikan, kini banyak yang hancur. Di tengah kondisi ini, BSI Maslahat hadir untuk membangun masjid darurat bagi Palestina, memberi ruang bagi doa dan harapan.

Di Gaza, masjid bukan sekadar tempat sujud. Ia adalah rumah bagi pendidikan informal, tempat anak-anak menghafal Al-Quran, serta pusat pembelajaran ilmu keislaman.

Kini, dengan begitu banyak masjid yang luluh lantak, mereka terpaksa melanjutkan pengajian di tempat-tempat yang tak layak. Ramadan yang seharusnya menjadi bulan penuh ketenangan dan keberkahan, justru dijalani di tengah reruntuhan. Salat tarawih dilaksanakan di bawah langit terbuka, beralaskan debu dan serpihan bangunan.

Dari total 1.244 masjid di Gaza, sebanyak 1.109 masjid hancur total atau mengalami kerusakan parah. Hanya sedikit yang masih berdiri dan dapat digunakan.

Di tengah keterbatasan ini, BSI Maslahat berkomitmen untuk membangun masjid darurat, memastikan bahwa meski dalam keterbatasan, Ramadan tetap bisa dirayakan dengan kehangatan ibadah.

Tak hanya membangun tempat fisik, ini adalah upaya membangun kembali harapan. Masjid darurat yang berdiri di tanah Gaza bukan sekadar bangunan, tetapi juga simbol keteguhan, tempat di mana saudara-saudara kita bisa kembali bersujud dalam damai.

Berkat kebaikan para donatur, proyek pembangunan ini telah dimulai. Sedikit demi sedikit, ruang untuk beribadah kembali terbentuk, menghadirkan cahaya di tengah kelamnya situasi. Ramadan di Gaza mungkin tak lagi sama, tetapi dengan masjid darurat ini, semoga kedamaian dan kehangatan ibadah masih bisa mereka rasakan. (*)

# Tag