Andi Muhammad Gunawan: Kepercayaan, Agility, dan Inovasi menjadi Pilar Kepemimpinan

null
“Kami percaya bahwa ketika tim diberi kepercayaan, mereka akan lebih bertanggung jawab dan inovatif,” kata Andi Muhammad Gunawan (Foto: Pribadi)

Berangkat dari kebutuhan pelanggan terhadap industri transportasi logistik, yang memiliki service level arrangement (SLA) sangat ketat, real-time delivery, rasio cacat rendah, serta harga yang sangat kompetitif, menjadi tantangan yang dihadapi Kalla Translog. Namun, bagi Andi Muhammad Gunawan, CEO Kalla Translog, kerumitan dan tantangan tersebut justru menjadi peluang.

“Semakin tinggi kebutuhan pelanggan, semakin besar peluang bagi perusahaan yang mampu berinovasi dan bertransformasi secara on demand. Potensi pada circle supply chain sangat menantang, tetapi kami melihatnya sebagai kesempatan untuk berkembang,” ungkapnya.

Komunikasi Terbuka

Untuk menghadapi tantangan ini, strategi utama yang diterapkan ialah menjalankan komunikasi terbuka dengan pelanggan agar ekspektasi mereka dapat dipetakan dengan lebih akurat. Perusahaan harus cermat dalam menangkap peluang downstream yang bisa dikembangkan.

Risiko juga menjadi faktor penting yang harus dihitung dengan cermat, agar setiap keputusan yang diambil dapat diimplementasikan dengan cepat dan tepat.

“Itu sebabnya, transformasi digital sangat penting agar aksesibilitas lebih mudah serta tanggung jawab bisa terukur. Ketika kepuasan pelanggan sudah tercapai, peluang di sektor transportasi logistik semakin besar, dan trust menjadi faktor kunci keberhasilan kami,” kata Andi.

Eksekusi strategi ini dimulai dari penyelarasan nilai-nilai perusahaan dengan seluruh tim. “Semua anggota tim harus memahami output yang harus disajikan, sehingga pada akhirnya pelanggan memberikan kepercayaan penuh kepada kami. Kami menggerakkan semua komponen secara paralel, menerapkan proses end-to-end yang dimonitor dengan sistem diskusi 101 bersama person in charge di setiap tahap," katanya.

"Kami juga memiliki standar kerja yang dituangkan dalam SKK (Standar Kerangka Kerja) untuk memastikan kesamaan pemahaman kerja dan hasil yang ingin dicapai,” ia menambahkan.

Menjadi Satu dengan Kalla Group

Menyelaraskan visi perusahaan dengan seluruh tim juga menjadi perhatian utama. Visi dan misi perusahaan ini menjadi satu dengan Kalla Group, tetapi setiap strategic business unit (SBU) memiliki pemicu masing-masing.

Pihaknya pun sering mengampanyekan strategi ini dalam strategic meeting serta berbagai program kerja dan event yang inline dengan visi-misi perusahaan. Misalnya, salah satu poin misi Kalla Group adalah efisiensi dan efektivitas, yang diterapkan dalam bentuk Cost Down Strategy serta meminimalkan downtime armada.

“Dengan menyelaraskan strategi terhadap visi-misi, setiap anggota tim lebih mudah memahami dan menerapkannya dalam pekerjaan mereka,” kata Andi.

Budaya inovasi menjadi salah satu aspek penting dalam operasional Kalla Translog. Pihaknya memiliki program Ide Berkonsep, Small Group Improvement, Kaizen, dan Breakthrough.

Setiap ide yang mampu menghasilkan efisiensi terukur dan ekonomis mendapatkan penghargaan, mulai dari promosi jabatan, kompensasi, hingga kesempatan ibadah umrah. Program ini tidak hanya memotivasi karyawan untuk berinovasi tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bersama.

Pengembangan tim juga menjadi faktor utama dalam keberlanjutan perusahaan. Di Kalla Translog, Andi percaya, people touch sangat penting. Selain sistem yang terus diperbarui, perusahaannya juga fokus pada pemahaman perilaku adaptif pelanggan.

Untuk itu, perusahaan menerapkan circular structure di area operasional, sehingga setiap anggota tim dapat melakukan rotasi peran secara berkala.

Chief Cloning

“Kami juga memiliki program 'Chief Cloning', di mana setiap pemimpin berbagi keterampilan hard dan soft skill dengan tim lainnya. Kami bahkan menyediakan platform belajar online serta program Sabtu Belajar, di mana karyawan bisa berbagi ilmu satu sama lain,” paparnya.

Dalam menghadapi perubahan pasar yang cepat, Kalla Translog menerapkan strategi yang agile. Pihaknya berkomitmen untuk terus tumbuh, meningkatkan daya saing, serta mengidentifikasi aspek-aspek yang bersifat mandatory untuk dipenuhi, lalu menggunakannya sebagai dasar perbaikan. Re-engineering bisnis harus berani dilakukan dan on-demand services menjadi nilai tawarnya.

“Kami juga terus menemukan model bisnis yang lebih praktis dan terbarukan, baik dari segi proses, layanan, perilaku, maupun produk. Setiap strategi utama kami dikembangkan menjadi cascading ke level pimpinan berikutnya agar implementasi berjalan optimal,” ungkap Andi.

Kepercayaan terhadap tim juga menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan. Setiap lapisan organisasi harus memahami indikator kinerja mereka.

Dengan memahami tanggung jawab mereka, tim mampu menjalankan tugas dengan baik, dan hasil akhirnya dapat tecermin dalam evaluasi bersama melalui dashboard War Room Productivity.

“Kami percaya bahwa ketika tim diberi kepercayaan, mereka akan lebih bertanggung jawab dan inovatif,” katanya.

Adaptif-Proaktif

Dalam menghadapi ancaman resesi global, Kalla Translog mengadopsi pendekatan yang adaptif dan proaktif. Era Covid-19 telah mengajarkan kita banyak hal. Disrupsi yang terus- menerus terjadi membuat kita harus selalu siap beradaptasi.

“Oleh karena itu, kami menerapkan early detection dan early improvement, serta melakukan asesmen di setiap proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang,” Andi menjelaskan.

Sebagai seorang pemimpin, Andi meyakini bahwa trust adalah faktor utama yang harus dibangun dalam organisasi. Kepercayaan ini berawal dari tim terhadap pemimpinnya.

Mereka harus percaya bahwa pemimpin mampu mengarahkan bisnis dengan tangkas dan visioner. Pemikiran yang solutif harus dipublikasikan dengan baik serta menjadi bagian dari visi dan misi yang teraplikasikan dalam setiap proses kerja.

Perusahaan ini pun menerapkan prinsip Genba Genchi Genbutsu, yaitu terlibat langsung dalam memahami kondisi lapangan, berdiskusi dengan tim, dan memastikan strategi yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Pemahaman fundamental yang terus dikembangkan menjadi dasar kebijakan perusahaan, sehingga semua elemen di dalamnya dapat berkontribusi dalam perbaikan berkelanjutan serta menciptakan milestone untuk menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan. (*)

# Tag