BEI Proyeksi IHSG Mulai Rebound, Usulkan Investor Institusi Domestik Topang Biar Hijau

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik saat memaparkan materi tentang pembaruan pasar modal per Maret 2025 di acara Buka Puasa Bersama Media Pasar Modal Indonesia di Jakarta pada Senin (24/3/2025). Foto Nadia K. Putri/SWA.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik saat memaparkan materi tentang pembaruan pasar modal per Maret 2025 di acara Buka Puasa Bersama Media Pasar Modal Indonesia di Jakarta pada Senin (24/3/2025). (Foto : Nadia K. Putri/SWA).

PT Bursa Efek Indonesia atau BEI memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) memasuki tahap rebound atau pemulihan. Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, IHSG sempat melemah dan diiringi dengan aksi jual bersih oleh investor asing.

“Perdagangan relatif stabil sepanjang kuartal pertama tahun ini. Namun kalau kami lihat di sisi performa, memang mengalami penurunan sebesar 11,6%,” ujar Jeffrey dalam acara Buka Puasa Bersama Media Pasar Modal Indonesia di Jakarta pada Senin (24/3/2025).

Penurunan IHSG secara tajam itu termasuk salah satu yang cukup rendah dari kondisi bursa saham yang memiliki kapitalisasi pasar di atas US$100 miliar. Di kawasan Asia Tenggara, bursa saham Malaysia dan Thailand juga mengalami koreksi, yang menurut Jeffrey disebabkan aliran modal asing keluar dari kawasan tersebut ke Amerika Serikat.

Jeffrey memperkirakan, meskipun IHSG merah membara, tetapi investor pemula berpotensi dapat membeli saham perusahaan dalam kondisi “terdiskon” dan diharapkan dapat mendulang keuntungan di masa mendatang.

BEI juga mengeklaim, investor ritel hampir berkontribusi hampir 44% dari transaksi harian. Aliran modal asing yang hengkang tersebut diperkirakan masih dapat diserap oleh investor domestik, khususnya investor ritel.

“Dibutuhkan peran investor institusi domestik, karena untuk skala tertentu, kita tidak bisa hanya mengandalkan investor ritel saat investor asing menjual ekuitas dengan harga cukup murah,” tegas Jeffrey.

Menurut data internal BEI per 21 Maret 2025, kapitalisasi pasar saat itu mencapai Rp10.822 triliun dengan level IHSG di posisi 6.258,18. Rerata nilai transaksi harian saham mencapai Rp11,87 triliun, turun 8,25% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp12,85 triliun.

Sementara dari sisi total investor, jumlahnya bertambah sebanyak 15,7 juta investor, walaupun kenaikan jumlah investor saham meningkat tipis menjadi 6,7 juta investor. Tahun sebelumnya, sebanyak 14,9 juta total investor merajai pasar modal di Indonesia, dengan porsi 6,4 juta investor saham di tahun tersebut.

Merangkum dari aplikasi IDX Mobile per 24 Maret 2025 IHSG ditutup di level 6.161,22. Sebelumnya, IHSG dibuka di posisi 6.242,24, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp10.606 triliun.

Dari segi aliran transaksi asing dan domestik, investor asing memborong Rp7.567 triliun dan menjual Rp7.728 triliun. Sementara investor domestik merogoh dana Rp6.804 triliun dan melepas Rp6.643 triliun. (*)

# Tag