Bank KB Bukopin (BBKP) Optimalisasi Aset Lewat Sukuk pada TBS Energi Utama (TOBA)

Bank KB Bukopin (BBKP) Optimalisasi Aset Lewat Sukuk pada TBS Energi Utama (TOBA)
Suasana ruang lobi KB Bank atau PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP). Foto Bank KB Bukopin

Emiten perbankan, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) atau KB Bank melakukan optimalisasi kualitas asetnya melalui skema asset swap, dengan menukarkan portofolio kredit bermasalah (NPL) dan kredit yang telah dihapus buku dengan aset produktif berupa sukuk.

Sukuk tersebut diterbitkan oleh PT TBS Energi Utama Tbk atau TBS (TOBA). Transaksi ini diharapkan membuat KB Bank melakukan pemulihan atas aset non-produktif dan memperbesar aset produktifnya.

Melansir dari keterangan resminya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/3/2025), upaya ini akan menjadi langkah KB Bank untuk mencetak profit. Menurut Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, optimalisasi aset lewat sukuk diklaim memiliki nilai lebih stabil.

“Dapat memperkuat struktur keuangan dan menciptakan pertumbuhan yang lebih sehat,” ujar Lee dalam keterangan resmi dari keterbukaan informasi BEI pada Rabu (26/3/2025).

Transaksi antara KB Bank dan TBS ini juga diklaim dapat membuka ruang ekspansi lebih luas untuk pertumbuhan margin bunga bersih (NIM). Sehingga, proporsi aset KB Bank lebih sehat, dapat menyalurkan kredit, serta meningkatkan profitabilitas dalam jangka panjang.

Adapun rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) pada 2024 ditekan menjadi 23,10%, sebelumnya 39,77% pada 2023. Rasio NPL perbankan juga menurun, untuk NPL bruto sebesar 8,74%, sebelumnya 9,70%. Sementara itu, NPL net turun menjadi 4,38% dari sebelumnya 4,95%.

Hasilnya, margin bunga bersih KB Bank meningkat menjadi 1,31% pada 2024. Tahun sebelumnya hanya 0,78%.

KB Bank mengklaim, peningkatan kualitas aset dan efisiensi operasional menjadi faktor utama perbaikan profitabilitas perusahaan.

Selain memperbaiki kualitas aset, KB Bank tengah menyelesaikan penerapan Next Generation Banking System (NGBS) pada awal kuartal II/2025. Digitalisasi perbankan ini diharapkan memperkuat daya saing perusahaan di industri perbankan. (*)

# Tag