Anak Agung Putu Ngurah Wirawan: Kembangkan KITB Jadi Kawasan Industri Kelas Dunia

null
Anak Agung Putu Ngurah Wirawan (Foto: Kawasan Industri Terpadu Batang)

Membangun kawasan industri di era modern bukan hanya soal menyediakan lahan dan infrastruktur, tetapi tentang menciptakan ekosistem yang mampu menarik investasi, mendukung inovasi, dan tetap relevan dalam persaingan global.

Anak Agung Putu Ngurah Wirawan sangat memahami hal tersebut. Sebagai Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), ia mengemban misi besar, yaitu mengubah KITB menjadi kawasan industri unggulan yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berkelanjutan dan berorientasi masa depan.

“Kami bukan hanya membangun kawasan industri, tapi juga menyiapkan ekosistem yang mendukung investasi dan inovasi,” ujar Wirawan. Baginya, kawasan industri harus lebih dari sekadar tempat berproduksi: menjadi ruang yang memungkinkan sinergi antar-industri, pengembangan sumber daya manusia, serta keberlanjutan lingkungan.

Regulasi yang dinamis, kesiapan infrastruktur, serta daya tarik bagi investor menjadi tantangan utama. Namun, di balik itu, ada peluang besar. Tren hilirisasi industri dan fokus pemerintah terhadap industri hijau memberi angin segar bagi KITB. “Peluang ada di depan mata. Kami harus cepat menangkapnya,” ia menandaskan.

Hilirisasi yang didorong pemerintah memungkinkan KITB mengembangkan industri yang tidak hanya berbasis produksi, tetapi juga berorientasi pada peningkatan nilai tambah. Ia menekankan, investasi pada sektor industri hijau dan energi terbarukan akan menjadi fokus utama dalam membangun daya saing kawasan.

Strategi KITB berpusat pada tiga hal, yaitu percepatan infrastruktur, digitalisasi layanan, dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan. Konsep Smart & Sustainable Industrial Estate menjadi andalan dalam menarik minat investor.

KITB, menurut Wirawan, bukan hanya kawasan industri biasa, melainkan proyek strategis dengan dukungan penuh pemerintah. Infrastruktur yang terus diperkuat, mulai dari jaringan transportasi, koneksi energi hijau, hingga layanan berbasis digital, menjadi kunci utama dalam menarik perhatian investor global.

“Kami berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk tenant dan investor, untuk memastikan kawasan ini menjadi pilihan utama industri global,” katanya.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam bentuk kemitraan dengan berbagai institusi riset, startup teknologi, hingga akademisi untuk memastikan inovasi dapat terus berkembang dalam ekosistem KITB. Menurutnya, keberhasilan kawasan industri bukan hanya diukur dari jumlah tenant, tetapi juga dari ekosistem inovasi yang dibangun di dalamnya.

Sebagai pemimpin, Wirawan memahami strategi yang solid tak akan berjalan tanpa komunikasi yang baik. Ia menerapkan pendekatan keterbukaan melalui town hall meetings, diskusi strategis, hingga pemanfaatan platform digital. “Visi perusahaan harus menjadi kompas yang dipahami semua orang dalam organisasi,” ia menegaskan.

Ia percaya, komunikasi yang efektif tidak hanya sekadar menyampaikan visi, tetapi juga membangun rasa kepemilikan dalam setiap individu di perusahaan. Melalui berbagai forum diskusi, ia memastikan setiap anggota tim memiliki pemahaman yang sama mengenai arah strategis perusahaan.

Inovasi juga menjadi bagian dari DNA KITB. Perusahaan mendorong ide-ide segar melalui program inovasi internal dan kompetisi ide. Kolaborasi dengan startup dan institusi riset pun menjadi bagian dari strategi pengembangan.

“Kami ingin menciptakan budaya yang memungkinkan setiap ide berkembang dan diwujudkan,” katanya.

Dengan mengadopsi pendekatan agile management, KITB memastikan bahwa setiap ide inovatif yang berpotensi memiliki dampak positif dapat segera diimplementasikan. Ia juga meyakini inovasi tidak hanya datang dari teknologi, tetapi juga dari pola pikir dan cara kerja yang lebih efisien serta berorientasikan solusi.

Bagi Wirawan, pengembangan tim adalah investasi jangka panjang. Ia memastikan setiap karyawan memiliki akses ke pelatihan, mentoring, dan kesempatan rotasi kerja.

“Kami membuka peluang bagi karyawan untuk berkembang, termasuk dalam kegiatan internasional. Pasar global harus kita hadapi dengan kesiapan yang matang,” ungkapnya.

Ia pun menekankan pentingnya eksposur internasional bagi karyawan, baik melalui program pertukaran ke perusahaan global, partisipasi dalam konferensi industri, maupun akses ke riset dan teknologi terbaru. Dengan demikian, KITB tidak hanya membangun industri, tetapi juga membangun sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Di era pasar yang berubah cepat, fleksibilitas adalah kunci. KITB menerapkan strategi berbasis data untuk membaca tren industri dan mengantisipasi perubahan. Setiap kebijakan yang diambil melibatkan berbagai divisi agar keputusan tidak hanya datang dari atas ke bawah.

“Kami percaya pada keputusan berbasis data dan kolaborasi. Dengan begitu, semua tim merasa memiliki strategi yang dijalankan,” Wirawan menjelaskan.

Dengan pendekatan berbasis data ini, KITB dapat dengan cepat menyesuaikan strategi, baik dalam mengantisipasi perubahan kebijakan pemerintah maupun dalam merespons dinamika ekonomi global.

Sebagai pemimpin, ia juga percaya bahwa kepercayaan kepada tim merupakan elemen penting dalam kinerja perusahaan. Ia menerapkan konsep Distributed Leadership, yaitu pengambilan keputusan didistribusikan kepada mereka yang memahami situasi operasional dengan baik.

“Kepemimpinan bukan hanya tentang mengambil keputusan, tapi juga memberdayakan orang lain,” katanya tegas. Ia yakin, memberdayakan individu dalam organisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab yang lebih kuat di setiap lapisan manajemen.

Menghadapi ancaman resesi global, KITB menyiapkan tiga strategi utama: efisiensi operasional, diversifikasi tenant, dan peningkatan value-added services.

“Kami tetap lean dan agile, serta membuka peluang investasi di sektor-sektor yang tetap tumbuh, seperti energi hijau dan industri digital,” kata Wirawan.

Dengan pendekatan itu, KITB tidak hanya bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, juga mampu melihat peluang baru yang muncul dari perubahan global.

Dalam kepemimpinannya, Wirawan menerapkan empat peran utama, yaitu membangun kepercayaan, menciptakan visi, mengeksekusi strategi, dan membimbing potensi tim. “KITB terus berkembang karena semua aspek ini berjalan beriringan," ujarnya.

Baginya, kepemimpinan bukan hanya soal strategi bisnis, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi. Ia meyakini, KITB akan terus berkembang sebagai kawasan industri kelas dunia yang tidak hanya menarik bagi investor, tetapi juga menjadi model dalam pembangunan industri yang berkelanjutan.

Berkat pendekatan ini, KITB kini menjadi kawasan industri kelas dunia dengan daya tarik investasi yang kuat. “Kami ingin KITB tidak hanya menjadi kawasan industri terbesar, tapi juga yang paling inovatif dan berkelanjutan,” demikian harapan Wirawan. (*)

# Tag