Bisnis Tekstil Lagi Lesu, Trisula International (TRIS) Malah Mencetak Laba Bersih

Sejumlah karyawan menyatukan pola kain dan menjahitnya di mesin di pabrik Trisula International Tbk (TRIS) di Ketapang, Bandung, Jawa Barat pada Kamis (27/2/2025). Foto Nadia K. Putri/SWA
Sejumlah karyawan menyatukan pola kain dan menjahitnya di mesin di pabrik PT Trisula International Tbk (TRIS) di Ketapang, Bandung, Jawa Barat pada Kamis (27/2/2025).(Foto Nadia K. Putri/SWA).

PT Trisula International Tbk (TRIS) mencatatkan rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perseroan. Sebab, emiten tekstil dan garmen ini membukukan laba bersih di 2024 senilai Rp82,90 miliar atau melonjak sebesar 22% dibandingkan tahun sebelumnya. Total penjualan yang diraih perusahaan mencapai Rp1,52 triliun, meningkat 3% secara tahunan.

Kinerja positif ini merupakan hasil yang sangat baik di tengah kondisi industri garmen dan tekstil yang penuh tantangan. Pasar ekspor menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan TRIS, dengan kontribusi mencapai 59% dari total penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa produk TRIS semakin diterima di pasar internasional, yang menjadi salah satu fokus utama Perusahaan dalam strategi pertumbuhannya.

Mayoritas tujuan produk ekspor TRIS diantaranya Selandia Baru, Australia, Amerika, Jepang, dan beberapa negara Asia lainnya. “Pencapaian ini mencerminkan kerja keras tim dan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan pasar. Kedepan kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan distribusi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.” kata Presiden Direktur TRIS, Widjaya Djohan di Jakarta, Rabu (26/3/2025) malam.

Kontributor dominan total penjualan Trisula Grup bersumber dari sisi manufaktur dengan perolehan Rp1,20 triliun atau naik sebesar 6%. Pada lini ritel, TRIS melalui anak usahanya, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), melayani pasar domestik dengan merek retail JOBB dan Jack Nicklaus memberikan pertumbuhan 15% atau menjadi Rp193,18 miliar.Selanjutnya, segmen distribusi dan seragam turun tipis dibandingkan tahun lalu.

Kinerja keseluruhan TRIS ini ini merupakan hasil dari konsistensi perseroan dalam melayani dan menyediakan produk berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan para konsumennya. Selain itu, TRIS juga melakukanefisiensi dengan melakukan otomatisasi sehingga hal ini juga mempengaruhi kinerja TRIS untuk dapat memenuhi pesanan sesuai dengan target dan lead time.

Langkah otomatisasi yang dilakukan berhasil mendongkrak efisiensi produksi hingga 10-15%. Dengan pengalaman lebih dari 5 dekade, fleksibilitas dan kustomisasi (customized order) menjadi keunggulan TRIS, bahkan tanpa minimal order. TRIS juga aktif melakukan inovasi untuk produk-produknya, menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. “Dengan langkah-langkah konsisten yang terus dilakukan, TRIS menyongsong tahun 2025 dengan semangat optimis untuk bisa meraih target yang telah ditetapkan,” tutup Widjaya.

Harga saham TRIS naik 2,61% atau menjadi Rp157 di penutupan perdagangan Rabu kemarin. Sedangkan, harga saham BELL menjadi Rp 62 alias melonjak sebesar

# Tag