Jumlah Investor Saham di Bali Tumbuh 22,96% Per Januari 2025
Pada Januari 2025, jumlah investor saham di Bali tercatat 146.093 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 22,96% jika dibandingkan Januari di 2024. Demikian juga dengan jumlah investor Reksa Dana dan SBN yang masing-masing tumbuh sebesar 25,47% dan 22,71%. "Jumlah investor Pasar Modal wilayah Bali masih tetap menunjukkan pertumbuhan tinggi, mencapai double digit dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Nilai kepemilikan saham di Bali mencapai Rp5,46 triliun atau tumbuh 19,73%, sementara nilai transaksi saham sebesar Rp2,4 triliun, tumbuh 9%," ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Bali, pada Rabu (26/3/2025).
Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan di Bali pada Januari 2025 mencapai Rp11,79 triliun. Pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (market share 19,93%) serta pembiayaan kepada aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya (market share 14,27%). Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. "Tingkat non performing financing (NPF) posisi Januari 2025 sebesar 0,92%, membaik dibandingkan posisi Januari 2024 yang sebesar 0,99%," tambah Puji.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan melalui modal ventura di pulau Dewata ini tercatat Rp89,12 miliar dengan pertumbuhan sebesar 5,36% atau lebih tinggi dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 3,16%. Tingkat NPF modal ventura per Januari 2025 relatif rendah dan terkendali yaitu sebesar 1,25%, membaik dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 1,50%. (*)