Begini Kinerja Saham IPO Yang Mencetak Profit dan Menyusutkan Kekayaan Investor
Sebanyak 5 saham dari 11 saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan capital gain kepada investor. Saham yang memberikan kekayaan kepada investor ini adalah emiten bidang tambang dan energi, properti, kesehatan, dan barang baku. Capital gain ini dihimpun sejak harga pencatatan perdana saham alias IPO hingga penutupan perdagangan di 27 Maret 2025.
Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) memberikan profit sebesar 318,3%.Emiten energi, khususnya di subsektor minyak, gas, dan batu bara tersebut, mencatatkan harga IPO sebesar Rp1.150 pada 8 Januari 2025. Per 27 Maret 2025, harganya melonjak menjadi Rp4.810.
Emiten bidang energi dan tambang lainnya, PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), memberikan cuan hingga 120,4%. Saat melantai di bursa, harga perdananya Rp216 per unit. Kemudian, saham MINE melonjak di harga Rp476 pada 27 Maret 2025.
Selanjutnya, saham PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) memberikan profit sebesar 64,5%. Perusahaan yang bergerak di sektor barang baku, khususnya perdagangan pupuk dan produk agrokimia tersebut melaksanakan IPO pada 13 Januari 2025. Harganya Rp230. Pada 27 Maret 2025, harganya saham DGWG naik menjadi Rp376.
Berikutnya PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Emiten milik Aguan yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) mencetak profit 62,4% kepada investor. Emiten properti tersebut mulanya di harga Rp4.060 saat perdana melantai di bursa pada 13 Januari 2025, kemudian melonjak menjadi Rp5.950 di akhir bulan lalu.
Di sektor kesehatan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) mencetak profit 45,7%. Harganya pada 27 Maret 2025 naik ke Rp510. Sementara di sektor barang konsumen primer, harga PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) stagnan di Rp2.390 sejak pertama tercatat pada 25 Maret 2025. Pada 27 Maret 2025, harganya stganan di harga perdana tersebut.
Menyusutkan Kekayaan Investor
Adapun saham-saham yang mengalami penyusutan antara lain PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Hero Global Investment Tbk (HGII), PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), dan PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI).
Harga saham KSIX pada saat IPO mencapai Rp452. Per 27 Maret 2025, harganya anjlok 259 poin menjadi Rp193. Sehingga saham tersebut minus 57,3%. Sementara emiten keuangan YOII turun tipis 6 poin, sehingga harga sahamnya per 27 Maret 2025 menjadi Rp94. Saat IPO, harganya Rp100, sehingga mencetak rugi hingga 6%.
Emiten infrastruktur seperti HGII juga turut turun harganya dibandingkan saat perdana melantai di bursa. Saat IPO, harga saham HGII di Rp200. Per 27 Maret 2025, harganya turun menjadi Rp165, turun 35 poin atau loss 17,5%.
Emiten barang konsumen primer yang bergerak di usaha produksi tepung roti, PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) juga turun ke harga Rp51. Saat IPO, saham BRRC di harga Rp210, turun 159 poin atau loss 75,7%.
Terakhir yaitu PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI), yang bergerak di sektor barang konsumen non primer. Perusahaan yang eksis di industri komponen otomotif ini melantai di bursa dengan harga Rp118. Per 27 Maret 2025, harganya anjlok menjadi saham gocap, menjadi Rp50, atau turun 68 poin. Hasilnya, KAQI diperkirakan memberikun loss ke investor hingga 57,6%.
Melansir dari laman e-ipo.co.id pada Minggu (6/4/2025), masih ada dua perusahaan yang masuk daftar IPO. Pertama, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) dan kedua PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE).
Saat ini, MDLA masuk di masa penawaran, dimulai sejak 27 Maret 2025 sampai 11 April 2025. Harga penawaran di Rp188, dengan saham yang ditawarkan sebanyak 35 juta lot. Sementara itu, FORE masih menunggu masa penawaran. Namun, periode book building FORE dimulai sejak 19 Maret 2025 sampai 21 Maret 2025. Adapun rentang harganya di Rp160 sampai Rp202, dengan saham yang ditawarkan sebanyak 18,8 juta lot. Pada kuartal kedua tahun 2025, siapa lagi yang akan menyusul IPO di BEI? Yuk, tunggu tanggal mainnya. (*)