Efisiensi, Pengusaha Manfaatkan Freelancer untuk Bertahan dan Tumbuh
Kala rupiah menyentuh titik terendah dalam sejarah dan IHSG terperosok di awal April 2025, dunia usaha di Indonesia kembali dihadapkan pada kenyataan pahit: badai ekonomi belum berlalu.
Sinyal-sinyal ini bukan sekadar gejolak sesaat, melainkan penanda bahwa bisnis harus bersiap menghadapi periode yang lebih berat—dan lebih menuntut ketangkasan.
Di tengah ketidakpastian yang melanda, satu hal menjadi semakin jelas: efisiensi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Pelaku usaha tak hanya dituntut untuk bertahan, tapi juga bergerak cepat menyesuaikan strategi. Salah satu solusi yang kini banyak dilirik adalah beralih ke model kerja berbasis freelance — langkah yang dianggap lebih fleksibel dan hemat biaya, tanpa mengorbankan kualitas.
“Kami melihat lonjakan signifikan dari pelaku bisnis yang menggunakan freelancer untuk kebutuhan desain, penulisan, hingga digital marketing. Mereka ingin tetap jalan, tapi dengan risiko operasional yang lebih ringan,” ujar Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.com, platform penyedia jasa freelancer terkurasi di Indonesia, Rabu (9/4/2025).
Fenomena ini menunjukkan bagaimana pelaku bisnis kini lebih berani mengeksplorasi ekosistem kerja non-konvensional. Sribu, misalnya, memfasilitasi ribuan klien yang ingin menghindari biaya tetap tinggi dengan memanfaatkan kekuatan komunitas freelancer.
Dengan lebih dari 30.000 freelancer terverifikasi dan sistem kontes yang inovatif, klien bisa memilih solusi terbaik dari beragam tawaran yang masuk—tanpa harus terikat kontrak jangka panjang.
Pengalaman Hendy Setiono, CEO Baba Rafi Enterprise, menjadi bukti konkret efektivitas pendekatan ini. Saat kondisi ekonomi memaksa banyak perusahaan untuk menunda ekspansi atau bahkan memangkas tim, Hendy justru bisa tetap menjalankan strategi promosi digital dengan lebih gesit dan terjangkau.
“Awalnya bingung mau hire siapa, tapi di kontes Sribu saya tinggal posting kebutuhan, lalu dapat banyak pilihan solusi dari para freelancer. Biaya lebih hemat, hasilnya juga cepat,” jelas Hendy.
Bagi banyak pelaku usaha, bekerja dengan freelancer bukan sekadar alternatif darurat, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing. Sribu bahkan kini tak hanya menyediakan layanan desain dan konten, tapi juga menjangkau kebutuhan strategis seperti pembuatan landing page, pengelolaan iklan digital, hingga penyusunan strategi media sosial. (*)