Ewindo pada Mei 2025 Mengoperasikan Pusat Riset dan Pengembangan di Purwakarta
PT East West Seed Indonesia (Ewindo) pada Mei 2025 berencana meresmikan fasilitas penelitian dan pengembangan (Research & Development/R&D) terbaru di Purwakarta, Jawa Barat. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan laboratorium biomolekular, bioselular dan laboratorium penyakit tanaman yang lebih luas. Ketiga laboratorium ini perannya sangat strategis dalam menjamin kemurnian dan keaslian sumber genetik, mempercepat seleksi varietas unggul tahan penyakit, adaptif terhadap perubahan iklim, dan sesuai kebutuhan pasar.
Fasilitas R&D ini akan dilengkapi dengan laboratorium biokimia dan laboratorium bioinformatika. Beroperasinya kedua laboratorium tersebut nantinya dapat mendukung percepatan proses perakitan varietas baru, dan memungkinkan dilakukannya deteksi senyawa biokimia melalui analisis DNA, RNA guna mendukung pengembangan varietas sayuran dengan kandungan nutrisi tinggi.
“Aplikasi teknologi ini memungkinkan kami menyederhanakan proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dalam pengembangan varietas. Ini tidak hanya efisien dari sisi waktu, tapi juga meningkatkan akurasi dalam mendapatkan hasil terbaik,” ujar Glen Pardede, Managing Director Ewindo di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Dia mengatakan Ewindo berinovasi sebagai salah satu kunci untuk menghadapi beragam tantangan, misalnya perubahan iklim. Ewindo, selama beroperasi 35 tahun di Indonesia, memproduksi benih hortikultura dan memasarkan benih sayuran dengan merek dagang Cap Panah Merah. Proses produksinya mengedepankan prinsipa berkelanjutan mengembangkan varietas unggul tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, melon, semangka, bawang merah dan berbagai sayuran daun.
“Di usia yang ke-35 tahun ini, menjadi momentum refleksi atas perjalanan kami dalam menjawab kebutuhan petani dan konsumen akan benih hortikultura yang unggul dan berkualitas. Selama lebih dari tiga dekade Ewindo telah menjadi mitra strategis bagi lebih dari 2,2 juta petani di Tanah Air dan kami percaya bahwa sains adalah kunci untuk menjawab tantangan masa depan pertanian,” ujar Glenn.
Sebagai bagian dari perayaan 35 tahun yang akan dihelat pada Mei 2025, Ewindo berencana menampilkan varietas-varietas unggulnya yang telah diluncurkan dalam beberapa tahun belakangan ini bersamaan dengan gelar Expo Nasional. Varietas-varietas baru tersebut adalah hasil dari pemanfaatan teknologi untuk menjawab kebutuhan petani dan juga konsumen terhadap produk hortikultura yang berkualitas tinggi.
Guna meningkatkan kapasitas petani, Ewindo juga telah membangun Learning Farm yang saat ini sudah beroperasi di 8 lokasi sentra produksi hortikultura nasional, meliputi di Karawang, Magelang, Malang, Banyuwangi, Lampung Selatan, Solok, Hulu Sungai Selatan dan Minahasa. Fasilitas ini memungkinkan petani untuk saling berbagi informasi dan melakukan praktik bertani dengan baik dan berkelanjutan, mulai dari teknologi budidaya, penanggulangan hama dan penyakit serta berbagai persoalan lain yang dihadapi petani.
Untuk mempermudah petani dalam menentukan sayuran apa yang mesti mereka tanam, Ewindo pun terus mengembangkan aplikasi Sipindo yang di dalamnya mencantumkan informasi harga sayur di pasar. Informasi tersebut diharapkan dapat membantu petani sayur mengetahui jika pasar sudah jenuh terhadap produk sayuran tertentu.
“Kami optimistis dengan penerapan inovasi dan teknologi tinggi secara berkelanjutan, kesejahteraan petani hortikultura Indonesia akan semakin meningkat dan Ewindo akan senantiasa menjadi sahabat petani yang paling baik,“ tegas Glenn. (*)