OJK Tancap Gas: Literasi Finansial dan Inklusi Keuangan Jangkau 5,43 Juta Peserta dalam 3 Bulan
Di tengah kompleksitas dunia finansial yang terus berkembang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Sepanjang Januari hingga Maret 2025, OJK telah menyelenggarakan 1.394 kegiatan edukasi keuangan, menjangkau lebih dari 5,43 juta peserta di seluruh penjuru negeri.
Upaya edukasi ini tidak hanya dilakukan secara luring, tetapi juga diperkuat melalui kanal digital. Sikapi Uangmu, platform edukasi finansial berbasis web dan aplikasi milik OJK, selama kuartal pertama tahun ini telah menerbitkan 80 konten edukatif dan menjangkau lebih dari 373 ribu audiens.
"Upaya peningkatan literasi keuangan tersebut didukung oleh penguatan program inklusi keuangan melalui kolaborasi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang telah terbentuk di 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia," ujar Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, dalam siaran pers pada Jumat (11/4/2025).
Salah satu pilar penting dalam strategi OJK adalah penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Melalui program Gebyar Ramadan Keuangan (GERAK) Syariah 2025, OJK mencatat capaian yang mencolok: 2.863 kegiatan edukasi keuangan syariah telah digelar dalam momentum Ramadan.
Tak hanya dari sisi kuantitas acara, GERAK Syariah 2025 berhasil menjangkau 6,35 juta peserta—angka yang menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap sistem keuangan berbasis syariah.
Tak kalah penting, dampak program ini juga tercermin dalam kinerja keuangan syariah yang berhasil menghimpun dana masyarakat hingga Rp1,9 triliun, serta menyalurkan pembiayaan sebesar Rp4,6 triliun dalam periode yang sama.
Langkah masif ini memperlihatkan bahwa edukasi finansial bukan hanya menjadi agenda sosialisasi, tetapi menjadi strategi sistemik untuk mendorong pertumbuhan inklusi keuangan yang merata dan berkelanjutan.
Dengan menjangkau masyarakat dari berbagai latar belakang dan wilayah, OJK menempatkan literasi keuangan sebagai fondasi penting bagi stabilitas ekonomi nasional. (*)