Langkah Baru Watsons (DAYA): Tambah KBLI Periklanan dan Produk Harian untuk Perkuat Bisnis

Langkah Baru Watsons (DAYA): Tambah KBLI Periklanan dan Produk Harian untuk Perkuat Bisnis

Beradaptasi dengan dinamika pasar yang kian kompetitif, PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), pengelola gerai Watsons di Indonesia, mengambil langkah strategis dengan memperluas ruang geraknya melalui penambahan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) di bidang periklanan dan perdagangan eceran lainnya. Aksi ini mencerminkan ambisi DAYA untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga bertumbuh lebih agresif di sektor ritel dan pemasaran digital yang terus mengalami transformasi.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen DAYA menyatakan bahwa penambahan KBLI Periklanan (73100) memberikan keleluasaan bagi perusahaan dalam mengelola strategi promosi dan pemasaran secara mandiri.

Dengan langkah ini, Watsons tak lagi hanya menjadi gerai ritel produk kecantikan dan kesehatan, tetapi juga menjadi kanal promosi yang lebih mandiri, mengintegrasikan kampanye digital, meningkatkan brand awareness, sekaligus memperluas monetisasi melalui penyediaan ruang iklan di toko dan platform digital milik DAYA.

Lebih jauh, penambahan KBLI di bidang perdagangan eceran lainnya, seperti 47599 (peralatan rumah tangga), 47737 (pembungkus plastik), dan 47219 (hasil pertanian lainnya), membuka peluang bagi Watsons untuk menjual produk kebutuhan harian di luar kategori kesehatan dan kecantikan.

Produk-produk baru yang akan masuk dalam portofolio penjualan antara lain sabun cuci piring, pembersih lantai, kantong plastik sampah, madu, serta berbagai alat penata rambut seperti pelorus rambut (catokan), pengering rambut, dan hair trimmer. Ini menjadi sinyal bahwa Watsons ingin lebih leluasa menjangkau konsumen dengan kebutuhan yang lebih beragam dalam satu kanal distribusi yang sama.

“Langkah ini juga sejalan dengan strategi diversifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan bisnis di tengah dinamika pasar yang kompetitif,” jelas manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasi BEI pada Jumat (11/4/2025).

Proyeksi perusahaan menunjukkan bahwa strategi ini bukan sekadar langkah kosmetik. Di tahun pertama implementasi, DAYA memperkirakan tambahan pendapatan sebesar Rp4,43 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 13% dan margin laba kotor rata-rata 48%.

Selama periode 2025–2029, return on investment (ROI) diproyeksikan mencapai 23,29%, dengan rata-rata tahunan ROI sebesar 44,57%. Meski kontribusi tambahan pendapatan dari ekspansi ini masih sekitar 0,22% dari total pendapatan 2024, secara kumulatif hingga 2029 kontribusinya akan mencapai 1,41%.

Perubahan kegiatan usaha ini akan dibahas lebih lanjut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Adapun keputusan ini datang di saat yang tepat, mengingat kinerja DAYA yang sedang menunjukkan tren pemulihan.

Pada 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,06 triliun, naik signifikan dari Rp1,54 triliun di tahun sebelumnya. Tak hanya itu, perusahaan juga berhasil berbalik untung dengan laba bersih Rp45,67 miliar, membaik dari rugi Rp16,18 miliar pada 2023.

Dengan strategi diversifikasi yang semakin terstruktur, Watsons tampaknya tidak hanya akan menjadi ritel kecantikan, tetapi juga platform gaya hidup yang siap melayani kebutuhan harian konsumen urban.

Kini, tantangan berikutnya adalah memastikan eksekusi operasional yang mulus agar pertumbuhan proyektif yang menjanjikan itu bisa diwujudkan dengan nyata. (*)

# Tag