Melaju di Jalur Kepercayaan: 90% Penumpang Apresiasi Kesigapan Petugas KAI di Lebaran 2025

null
Petugas Kereta Api sedang melakukan pemeriksaan rutin (Foto: KAI)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat capaian impresif dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025.

Selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI sukses melayani 4.508.137 pelanggan, baik untuk kereta api jarak jauh maupun lokal, yang tersebar di seluruh wilayah operasionalnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan tingginya animo masyarakat terhadap transportasi kereta api, tetapi juga efektivitas strategi pelayanan dan operasional yang diterapkan oleh perseroan.

Dengan menyediakan 4.591.510 tempat duduk, yang terdiri dari 3.443.832 seat untuk KA jarak jauh dan 1.147.678 seat untuk KA lokal, KAI justru mencatat angka penjualan tiket melampaui kapasitas.

“Per 11 April 2025 pukul 07.00 WIB, tiket yang terjual telah mencapai 4.663.676, atau sekitar 101,57 persen dari total kapasitas yang disediakan,” ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.

Tingginya kepuasan pelanggan turut memperkuat keberhasilan operasional ini. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Perum LKBN ANTARA melalui unit bisnis NEXT pada 5–8 April 2025, lebih dari 90 persen pemudik memberikan apresiasi terhadap kinerja petugas KAI, baik di stasiun maupun di dalam kereta.

Penilaian ini mencakup aspek tanggap, proaktif, serta komitmen menjaga kenyamanan dan ketertiban selama masa arus mudik maupun arus balik.

“Ini menunjukkan upaya nyata KAI dalam menjaga keamanan dan ketertiban baik di stasiun maupun di dalam kereta,” kata Jaka Sugiyanta, Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis, dan TI Perum LKBN ANTARA.

Survei yang melibatkan 557 responden ini mencakup berbagai aspek, mulai dari layanan dan fasilitas stasiun, kenyamanan tempat duduk, hingga kemudahan pembelian tiket.

Lebih dari 80 persen responden menyebut kebersihan dan ketersediaan ruang tunggu sangat baik. Kemudahan akses bagi penyandang disabilitas juga mendapat perhatian, dengan 80 persen responden menilai sudah tersedia dan mudah digunakan.

Dari sisi teknologi, fitur boarding dengan face recognition mulai menunjukkan penetrasi signifikan meskipun baru digunakan oleh 45,3 persen responden. “Ini menjadi PR bagi KAI untuk lebih meningkatkan awareness fitur face recognition kepada masyarakat agar proses boarding jadi lebih cepat lagi,” ujar Jaka.

Fasilitas di dalam kereta pun mendapat nilai tinggi. Lebih dari 80 persen penumpang merasa puas terhadap desain kursi, terutama kenyamanan ruang kaki dan kemampuan recline, yang sesuai dengan kebutuhan perjalanan jarak jauh.

Untuk urusan pembelian tiket, kemudahan akses dan harga yang dinilai murah menjadi faktor utama kepuasan pelanggan, hampir 90 persen responden menyebut harga tiket kereta api saat Lebaran tergolong terjangkau.

Lebih lanjut, survei juga mengulas dampak sosial dari penggunaan kereta api selama mudik. Hampir seluruh responden menyatakan kereta api mempermudah akses perjalanan mereka dan bebas dari kemacetan, menjadikannya solusi transportasi yang efisien selama musim Lebaran. Hal ini tentu berkontribusi terhadap pengurangan kepadatan jalan raya yang kerap terjadi di momen serupa.

“Lebih dari 90 persen responden setuju bahwa mudik dengan kereta bebas macet. Tentunya, ini berkontribusi terhadap pengurangan kemacetan di jalan raya selama musim arus mudik maupun arus milir,” kata Jaka.

Survei ini dilaksanakan di 10 stasiun utama di lima kota besar (Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya) yang menjadi titik krusial arus penumpang selama musim mudik.

Keberhasilan KAI tak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan, termasuk komunitas Railfans yang turut berkontribusi menjaga kenyamanan pelayanan.

“Atas nama manajemen KAI, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang telah mempercayakan perjalanan Lebaran kepada KAI, serta kepada para komunitas Railfans yang telah menunjukkan bahwa kolaborasi dan semangat gotong-royong adalah kekuatan kita bersama,” tutur Anne.

Dengan pencapaian ini, KAI kembali membuktikan bahwa layanan transportasi publik berbasis rel masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Tantangan ke depan adalah menjaga momentum ini, dengan terus memperluas digitalisasi, memperkuat pelayanan pelanggan, dan meningkatkan kapasitas infrastruktur demi menyongsong musim angkutan berikutnya dengan kesiapan yang lebih matang. (*)

# Tag