Fore Coffee (FORE) Optimistis Tingkatkan Profit hingga 80%, Ini Strateginya
PT Fore Kopi Indonesia Tbk atau Fore Coffee (FORE) memproyeksikan target profit di atas 80% pada akhir tahun 2025. Direktur Utama Fore Coffee, Vico Lomar menjelaskan perusahaan dalam waktu dekat akan meluncurkan produk baru pada Juni, Agustus, dan November tahun ini untuk menyokong target tersebut.
“Setiap tiga bulan sekali, kami selalu meluncurkan produk baru,” ujar Vico kepada awak media di Main Hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta pada Senin (14/4/2025).
Vico menyampaikan manajemen FORE dalam jangka lima tahun mendatang bakal membuka outlet hingga 600 unit di seluruh Indonesia, selain mempertahankan gerainya di Singapura. Dengan demikian, perusahaan akan merambah ke kota tier 2 dan tier 3 pada tahun ini, termasuk ke Provinsi Maluku, Sulawesi Tengah, hingga menambah outlet ke sejumlah kota di Kalimantan.
Terkait outlet flagship Fore Coffee, Vico menjelaskan perusahaan akan membuka sekitar 8 sampai 10 outlet tahun ini. Hingga akhir tahun ini, perusahaan berencana akan membuka minimal 70 outlet flagship tersebut.
Selain membuka outlet baru dan melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia, FORE juga terus menjaga kualitas dan melakukan inovasi produk. Vico mengeklaim, perusahaan sudah membalikkan kondisi dari defisit menjadi profit pada tahun 2023, yang berasal dari kontribusi outlet tersebut. “Kami berharap di tahun 2026, kami sudah bisa melakukannya [menekan defisit],” tutur Vico.
Hingga September 2024, FORE mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp727 miliar, meningkat 135% secara tahunan dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) mencapai 112% pada periode 2021 sampai 2023.
Dalam periode tersebut, FORE mencatatkan peningkatan laba kotor 128% secara tahunan senilai Rp447 miliar dan kenaikan EBITDA 187% secara tahunan senilai Rp135 miliar.
FORE juga berhasil mengumpulkan dana IPO mencapai Rp353,44 miliar. Rencananya, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas jaringan gerai sebesar Rp275 miliar. Dalam dua tahun ke depan, FORE akan menambah sekitar 140 outlet baru.
Kemudian, FORE akan melakukan ekspansi segmen bisnis lewat pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan, dengan kebutuhan dana sebesar Rp60 miliar. Terakhir, perusahaan akan memanfaatkan dana itu untuk modal kerja sebesar Rp18,44 miliar.
Sementara itu, Komisaris Utama Fore Coffee sekaligus Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca tetap optimistis bahwa FORE dapat bertumbuh positif. Sebelumnya, FORE adalah startup makanan dan minuman yang masuk dalam portofolio East Ventures.
“Kami sudah bertekad bahwa Fore itu harus tumbuh dengan bertanggung jawab. Tidak ada bakar-bakar uang,” ujar Willson saat sesi doorstop.
Merangkum dari aplikasi IDX Mobile pada 14 April 2025, volume transaksi FORE mencapai 23,03 juta dengan frekuensi transaksi sebanyak 4.043 kali. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp5,8 triliun dan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp2.248 triliun. Harganya masih stagnan di Rp252 sejak harga pembukaan di Rp252. Sebelumnya, harga awalnya di Rp188. (*)