Bitcoin Stabil US$84 Ribu, Tapi Pasar Masih Khawatir Perang Dagang
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level US$84.447 pada Senin pagi (14/4/2025), di tengah sentimen pasar yang sedikit membaik akibat keringanan terbatas atas pengecualian tarif perdagangan Amerika Serikat terhadap China. Meski demikian, kekhawatiran terhadap memanasnya kembali perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tetap menekan selera risiko investor.
Pergerakan Bitcoin yang fluktuatif beberapa pekan terakhir mencerminkan sensitivitas tinggi pasar terhadap perkembangan geopolitik global. Aset kripto terbesar di dunia ini sempat menyentuh titik terendah lima bulan di level US$74.000, sebelum akhirnya pulih setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengecualian tarif untuk impor elektronik dari China.
Namun, keringanan ini bersifat sementara, dengan rencana tarif tambahan terhadap produk elektronik dan semikonduktor yang masih dibayangi ketidakpastian. “Stabilnya harga Bitcoin saat ini lebih merupakan hasil dari penyesuaian pasar terhadap kabar positif jangka pendek. Namun, risiko makro ekonomi global, terutama yang berkaitan dengan tarif dan potensi resesi di AS, masih menjadi beban psikologis yang signifikan,” ujar Fyqieh Fachrur, Analis Kripto Tokocrypto di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Sementara itu, altcoin menunjukkan pergerakan yang relatif datar. Ether naik tipis 0,4% menjadi US$1.622,57, XRP turun 0,4% menjadi US$2,1331, dan Solana mencatat kenaikan 2,7%. Token seperti Cardano dan Polygon masing-masing turun 0,6% dan 3,2%, sedangkan Dogecoin tidak mengalami perubahan berarti.
Pasar kripto juga dipengaruhi oleh sentimen dari perusahaan besar. Michael Saylor, CEO Strategy, mengisyaratkan potensi pembelian tambahan Bitcoin oleh perusahaannya, meskipun baru-baru ini mengumumkan kerugian belum terealisasi sebesar US$5,9 miliar pada portofolio aset digitalnya.
Di sisi teknikal, Bitcoin sempat menyentuh US$86.000 pada akhir pekan lalu—level tertinggi sejak 2 April—seiring reaksi pasar terhadap kabar pengecualian tarif. Namun, dengan tutupnya pasar tradisional di akhir pekan dan rendahnya likuiditas, Bitcoin kembali terkoreksi di bawah US$84.000 menjelang penutupan mingguan.
Analis teknikal juga mencermati pergerakan Bitcoin terhadap indikator utama. Fyqieh menyoroti pentingnya level EMA 200 hari di US$85.000, sementara Rekt Capital menilai bahwa tren turun harian masih menjadi hambatan utama bagi kelanjutan reli harga.
“Selama belum ada kepastian mengenai arah kebijakan perdagangan AS, pasar akan terus bergerak dalam pola volatilitas tinggi. Pemulihan yang terjadi saat ini belum cukup kuat untuk disebut sebagai pembalikan tren jangka panjang,” ucapnya.
Dengan pasar yang tetap dibayangi ketidakpastian, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. (*)