Cihuy..., Investor di Bali dan Nusa Tenggara Punya Aset Saham Senilai Rp7,9 Triliun di Februari 2025

null
Logo Aku Investor Saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Jumlah investor pasar modal di Bali dan Nusa Tenggara pada Februari 2025, jumlah investor saham di Bali dan Nusa Tenggara tercatat 247.430 single investor identification (SID) atau tumbuh 25,90% jika dibandingkan periode yang sama di 2024.

Demikian juga dengan jumlah investor reksa dana dan surat berharga negara (SBN) yang masing-masing tumbuh sebesar 24,21% dan 17,72%. "Nilai kepemilikan saham di Bali dan Nusa Tenggara mencapai Rp7,9 triliun atau tumbuh 8,16%. Sementara, nilai transaksi saham mencapai Rp3,5 triliun atau tumbuh 46,25%," ungkap Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, pada siaran pers di Denpasar, Bali, pada Senin (14/4/2025).

Pada kesempatan terpisah, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah total investor di pasar modal per 8 April 2025 sebanyak 15,89 juta atau naik 6,6% dari akhir 2024 sebanyak 14,9 juta.

"Jumlah investor bertumbuh 1,02 juta," kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia BEI, Jeffrey Hendrik di Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Jeffrey merincikan jumlah investor saham se-Indonesia sebanyak 6,7 juta dari jumlah total tersebut. Dengan demikian, porsi jumlah SID saham atau pemodal saham sekitar 42,2% dari total jumlah investor tersebut. Jumlah investor saham bertambah 362.684 SID per 8 April tahun ini. Sedangkan jumlah investor saham atau SID saham di 2024 mencapai 6,4 juta di 2024.

"Yang menarik adalah penambahan jumlah SID Saham antara 28 Maret hingga 8 April 2025 di libur Idulfitri ada penambahan 38.676 SID saham baru atau 10,7% dari total penambahan SID saham selama tahun 2025," tutur Jeffrey. (*)

# Tag