TAF dan DBS Foundation Mengakselerasi Inklusi Keuangan Perempuan Rentan di Kalimantan Barat
The Asia Foundation (TAF) bersama DBS Foundation meluncurkan program She Can untuk mengakselerasi inklusi keuangan kepada 80.000 perempuan rentan di Kalimantan Barat. Program ini memberikan pelatihan, pendampingan, serta literasi keuangan yang terintegrasi. "Program She Can ini dirancang sebagai upaya nyata menjawab tingginya indeks ketimpangan gender di Kalbar sebesar 0,52% yang belum sejalan dengan indeks inklusi keuangan yang cukup tinggi, 84,16%," kata Country Representative TAF, Hana Satriyo, pada jumpa pers virtual di Selasa (15/4/2025).
Program ini menargetkan pemberdayaan perempuan rentan pada tahun 2024–2027. Ia mengatakan kajian program mengungkap bahwa perempuan rentan dan berpenghasilan rendah masih menghadapi hambatan signifikan dalam mengakses layanan keuangan formal, dengan hanya 67% yang memiliki rekening bank dan lebih rendah lagi dalam hal akses pinjaman dan penggunaan e-wallet.
Hana menyampaikan program She Can sejalan dengan misi TAF dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kepemimpinan perempuan. "Kami ingin menghadirkan perubahan positif dan transformasi komunitas lokal melalui dukungan pada keterampilan dan aspirasi perempuan," tuturnya.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, mengatakan DBS Foundation mengalokasikan dana lebih dari Rp100 miliar dalam tiga tahun untuk mendukung kesejahteraan kelompok rentan."Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci perubahan berkelanjutan. Program ini mencerminkan komitmen kami sebagai bank dengan tujuan positif atau purpose-driven, menciptakan dampak di luar dunia perbankan," katanya.
Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA), Amurwani, mengemukakan program ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing perempuan marjinal. Ia berharap para perempuan dapat mengembangkan potensinya, memperoleh akses dan kesempatan yang sama, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Asisten Keuangan Setda Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Ignasius IK, menyampaikan pesan dari Gubernur Kalbar mengenai program She Can yang mendukung visi pembangunan Provinsi Kalimantan Barat 2025–2030 dan menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai prioritas utama.
Pemprov Kalbar mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam mempercepat dan memperluas akses keuangan yang inklusif. Meskipun tingkat inklusi keuangan Kalbar (84,16%) mendekati capaian nasional, literasi keuangan masih menjadi tantangan. Masih tingginya kasus masyarakat menjadi korban investasi bodong dan pinjaman ilegal menunjukkan perlunya edukasi finansial yang berkelanjutan, terutama bagi perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
Program She Can menjadi harapan baru bagi perempuan Kalimantan Barat untuk bangkit, mandiri, dan berdaya. Dengan akses terhadap pelatihan dan sumber daya ekonomi yang lebih adil, perempuan tidak hanya dapat meningkatkan taraf hidupnya, tetapi juga berkontribusi besar pada pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)