PLTA di Indonesia Dipacu Bersertifikasi Berkelanjutan Global

PLTA di Indonesia Dipacu Bersertifikasi  Berkelanjutan  Global

Saat ini, Indonesia dan Swiss tengah mempererat bilateral ihwal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkelanjutan. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut di Indonesia khususnya, perlu kerja sama aktif antara masyakarat dan industri.

Deny Ramadhani, Accredited Assesor of Hydropower Sustainability Standard (HSS) menuturkan bahwa pembeda antara PLTA yang berkelanjutan dengan yang tidak berkelanjutan adalah berdasarkan HSS.

“Ada tiga manfaat dengan mengimplementasikan HSS. Pertama, mereka dapat menampilkan kinerja PLTA berkelanjutan dan akan mendapat pengakuan industri (terutama skala global),” ujarnya pada Indonesia-Switzerland Hydropower Conference 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Kedua, imbuh Deny, perusahaan lebih mudah membangun reputasi baik dan mendapatkan sejumlah lisensi sosial lingkungan. Deny mengakui bahwa dalam beberapa kasus, Lembaga Swadaya Masyakarat (LSM) kerap memiliki pandangan yang bersebrangan. Hadirnya HSS mampu menyatukan pandangan LSM dan industri bahwa PLTA bisa berjalan secara berkelanjutan dengan lebih mengawasi aspek sosial lingkungan.

Benefit lainnya dari standar HSS adalah perusahaan akan kian dilirik oleh bank dan lembaga keuangan. Sebab saat ini, mereka sedang membidik pembiayaan proyek berkelanjutan.

Sebagai assesor HSS, Benny mengungkapkan saat ini Indonesia belum memiliki sertifikasi HSS. “Masih dalam proses (sertifikasi). Semoga beberapa bulan kedepan, (perusahaan-perusahaan) Indonesia bisa mendapat HSS,” pungkasnya.(*)

# Tag