Cloudera Dorong Perempuan Berkarier di Bidang Data Analitik dan AI

null
Sherlie Karnidta, Country Manager Indonesia di Cloudera. (Foto: Arsip Pribadi)

Representasi perempuan dalam angkatan kerja di bidang data, analitik, dan artificial intelligence (AI) masih jauh dari harapan. Cloudera, perusahaan platform untuk data, analitik, dan AI, terus mendorong peningkatan kiprah perempuan di dalam bidang-bidang tersebut. Cloudera menegaskan bahwa keberagaman, termasuk di dalamnya keterlibatan perempuan, justru akan mendorong inovasi dalam data dan AI.

Dalam industri data dan AI yang sangat dinamis, pendekatan satu dimensi tidak lagi relevan. Cloudera percaya bahwa keberagaman pemikiran, termasuk keterlibatan aktif perempuan dan kelompok yang kurang terwakili, menciptakan lingkungan yang lebih kreatif dan adaptif. Tim yang heterogen membawa sudut pandang yang beragam dalam menyelesaikan masalah, menciptakan solusi teknologi yang lebih inklusif, dan mencerminkan realitas dunia yang kompleks.

Sherlie Karnidta, Country Manager Indonesia di Cloudera, mengatakan keberagaman bukan sekadar nilai, tapi strategi nyata dan berdampak langsung terhadap efektivitas solusi data dan AI yang dikembangkan. Tim yang beragam membawa perspektif unik yang membantu mengidentifikasi dan mengurangi bias, membuat sistem AI di Cloudera lebih mencerminkan pengalaman dunia nyata.

Sherlie mengisahkan upaya yang dilakukan Cloudera Indonesia untuk menarik dan mempertahankan lebih banyak perempuan di bidang data, analitik, dan AI, melalui strategi seperti program perekrutan dan bimbingan berbasis potensi.

“Saya telah melihat sendiri bagaimana perekrutan dan bimbingan berbasis potensi dapat mengubah karier dan kehidupan. Terutama saat kami merekrut karyawan baru di Cloudera, kami menambahkan sentuhan pribadi yang selaras dengan pengalaman dan tujuan bersama, yang dapat menjadi motivator kuat untuk pertumbuhan profesional dan pribadi,” ucap Sherlie di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Sherlie mengatakan ketika perusahaan berfokus pada potensi seseorang, dan bukan hanya pada apa yang telah mereka lakukan di masa lalu, perusahaan akan menciptakan jalur bagi talenta yang mungkin tidak memiliki akses atau peluang yang sama. “Ketika kita melakukan ini, tim kita tumbuh lebih kuat, inovasi kita menjadi lebih kaya, dan tempat kerja kita menjadi tempat di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk berkembang,” katanya.

Melalui strategi ini, Cloudera Indonesia berhasil membentuk tim dengan latar belakang, keahlian, dan perspektif yang beragam, termasuk talenta perempuan yang selama ini kurang terwakili di sektor teknologi. Cloudera fokus menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif di mana perempuan dapat berkembang, terlepas dari latar belakang atau kualifikasi sebelumnya. Pendekatan ini tidak hanya memperluas akses terhadap peluang, tapi juga memunculkan inovasi yang lebih kaya dan responsif terhadap kebutuhan dunia nyata.

Dengan merekrut berdasarkan potensi, Cloudera memastikan bahwa perempuan yang mungkin tidak memiliki kredensial tradisional tetapi memiliki dorongan dan kemampuan untuk berprestasi diberi kesempatan. Selain itu, melalui program bimbingan dan kepemimpinan, perempuan diberikan dukungan yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi pemimpin, membantu menutup kesenjangan gender di bidang AI dan data.

Sherlie menjelaskan bahwa keberagaman bukan hanya soal representasi, tetapi merupakan kekuatan pendorong di balik inovasi yang berkelanjutan. Melalui inisiatif seperti Women Leaders in Technology dan Cloudera Sponsorship Program, perusahaan menyediakan pelatihan, mentoring, dan dukungan kepemimpinan yang disesuaikan secara personal. Program ini telah berhasil mendorong promosi sejumlah pemimpin perempuan di wilayah Asia Pasifik, termasuk di Indonesia.

“Mentoring yang dipersonalisasi menjadi kekuatan penting dalam membangun kepercayaan diri dan jalur kepemimpinan. Perempuan memiliki empati yang kuat dan ketika empati dipadukan dengan kepemimpinan, akan menjadi senjata ampuh untuk sukses dalam membimbing tim. Misalnya, membimbing seseorang yang sudah berkeluarga akan berbeda dengan seseorang yang masih lajang, kita harus bisa lebih memahami kebutuhan orang tersebut akan keseimbangan kehidupan kerja namun juga membantu menemukan cara yang tepat dan strategis untuk mencapai tujuan perusahaan,” jelas Sherlie.

Keberagaman dalam tim terbukti berdampak langsung terhadap kemampuan perusahaan dalam mengembangkan sistem AI yang lebih adil dan memberikan solusi yang kuat. Dengan berbagai perspektif yang terwakili, Cloudera dapat merespons kebutuhan pengguna yang lebih luas, sekaligus menghindari pengembangan sistem yang bias. Seiring dengan perkembangan industri, memiliki tim yang memiliki beragam sudut pandang memastikan bahwa Cloudera dapat tetap menjadi yang terdepan dalam tren dan memberikan produk inovatif yang memenuhi kebutuhan basis pengguna yang beragam.

Sebagai pengakuan atas komitmennya dalam membangun lingkungan kerja yang inklusif, Cloudera terpilih sebagai finalis di Ragan 2024 CSR & Diversity Awards pada kategori Program Mentoring.

Sherlie menyebutkan upaya menciptakan masa depan teknologi yang inklusif membutuhkan upaya berkelanjutan. Keberagaman dan inklusi adalah perjalanan jangka panjang yang memerlukan komitmen dan akuntabilitas. Perusahaan terus mengevaluasi representasi dalam kepemimpinan dan berupaya menciptakan ruang bagi lebih banyak perempuan dan talenta dari berbagai latar untuk tumbuh.

Komitmen ini tidak hanya akan membuka peluang lebih luas bagi perempuan dan kelompok yang kurang terwakili, tetapi juga memperkuat posisi Cloudera sebagai pionir dalam membangun AI dan sistem data yang mencerminkan nilai-nilai kesetaraan. (*)

# Tag