Bangun Ekosistem AI Nasional, Lintasarta dan Nvidia Tancap Gas Lewat GPU Merdeka

Foto: Lintasarta
Empoworing Indonesia's Future. (Foto: Lintasarta)

Sebagai bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, Lintasarta kian menegaskan perannya sebagai AI Factory yang mendorong kedaulatan digital Indonesia.

Lewat kemitraan strategis bersama Nvidia, Lintasarta menghadirkan GPU Merdeka, solusi GPU-as-a-Service (GPUaaS) yang menjadi supercomputing cloud pertama di Indonesia.

Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan ekosistem Sovereign AI Cloud, yang bukan hanya dirancang untuk mempercepat transformasi digital, tapi juga mendukung visi besar Indonesia dalam menciptakan teknologi yang mandiri dan adaptif terhadap kebutuhan lokal.

“Teknologi dan infrastruktur AI yang berdaulat akan menjadi faktor kunci dalam menghadirkan solusi yang lebih relevan bagi masyarakat dan industri di Indonesia,” ujar Bayu Hanantasena, President Director & CEO Lintasarta, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/4/2025).

Ia menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya langkah teknologi, melainkan strategi menyeluruh untuk membangun ekosistem AI nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Sejak bergabung dalam Nvidia Partner Network sebagai Nvidia Cloud Partner (NCP) pertama di Indonesia pada Mei 2024, Lintasarta telah memperluas kemampuannya dalam menghadirkan solusi komputasi AI terakselerasi.

Kolaborasi ini diperkuat dengan integrasi Nvidia AI Enterprise, platform cloud-native yang menyederhanakan pengembangan dan deployment berbagai solusi AI seperti generative AI, speech AI, dan computer vision.

Dengan kekuatan data center regional dan komputasi berbasis Nvidia Hopper GPUs, Lintasarta kini mampu menghadirkan layanan AI menyeluruh, mulai dari pengembangan model lokal, pelatihan ulang, hingga penerapan solusi AI yang sesuai karakteristik pasar Indonesia.

“GPU Merdeka yang diakselerasi oleh NVIDIA Hopper GPUs dan Nvidia AI Enterprise merupakan dasar dari revolusi kedaulatan AI Indonesia,” ungkap Hue Tran Davis dari Nvidia AI Industries.

Salah satu proyek besar berbasis GPU Merdeka adalah pengembangan Sahabat-AI, sebuah Large Language Model (LLM) open-source hasil kolaborasi GoTo dan Indosat Group. Dirancang khusus dalam Bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah, model ini bertujuan mempercepat adopsi AI di berbagai sektor industri.

“Dengan dukungan GPU Merdeka dari Lintasarta dan Nvidia, kami bersama Indosat dapat mengembangkan LLM yang lebih cepat dan efisien, memberikan manfaat luas bagi para pelanggan, developer, dan pengusaha lokal,” jelas Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo.

Tak hanya itu, Sahabat-AI kini telah diterapkan dalam produk nyata seperti Dira, teknologi asisten suara berbahasa Indonesia pertama di sektor teknologi finansial yang digunakan pada aplikasi GoPay. Pendekatan open-source dalam pengembangan Sahabat-AI juga menjadi langkah inklusif untuk mendorong keterlibatan lebih banyak developer dan inovator lokal.

Lintasarta pun terus memperluas portofolio solusi AI di berbagai sektor. Beberapa inovasi strategis yang tengah berjalan antara lain:

  • Olivia, AI Virtual Assistant dari Owlexa Healthcare, yang mampu merespons 60 kali lebih cepat dan menangani 30 kali lebih banyak pertanyaan pelanggan, menghemat biaya operasional call center hingga 45% per tahun.

  • Document Processing Solution untuk institusi perbankan, yang mampu mempercepat verifikasi data hingga 65%.

  • AI Talent Management bersama ESQ, sistem berbasis AI untuk mengelola SDM dengan akurasi 99% berdasarkan analisis kompetensi, budaya, dan potensi alami karyawan.

Di balik setiap solusi tersebut, GPU Merdeka menjadi tulang punggung infrastruktur yang memastikan performa tinggi, efisiensi energi, dan keamanan data, sebuah kombinasi yang menjawab kebutuhan strategis nasional dalam membangun AI yang berdaulat dan berdampak.

Melalui partisipasinya di ajang Nvidia GTC 2025, Lintasarta semakin menunjukkan komitmennya sebagai pionir dalam ekosistem AI lokal yang kompetitif secara global. Kolaborasi dengan berbagai mitra industri dan lembaga akan terus diperluas, guna memperkuat pondasi transformasi digital nasional. (*)

# Tag