Body Transformation Camp, Beberkan 5 Faktor Penyebab Kegagalan Diet

Body Transformation Camp, Beberkan 5 Faktor Penyebab Kegagalan Diet
null
Salah satu kegiatan Body Transformation Camp untuk untuk mencapai berat badan ideal yang diharapkan. (Foto: BTC).

Obesitas kini tidak lagi menjadi isu kesehatan personal semata, melainkan telah menjelma menjadi persoalan global yang mendesak.

Federasi Obesitas Dunia memperkirakan bahwa lebih dari 4 miliar orang akan mengidap obesitas pada tahun 2035, dengan peningkatan tercepat terjadi pada kelompok anak-anak dan remaja.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan tingkat obesitas tertinggi, menurut data Central Intelligence Agency’s World Factbook.

“Obesitas ini sudah menjadi isu kesehatan global, program diet menyenangkan harus terus dikampanyekan, sejatinya diet itu mudah jika kita benar-benar paham caranya, konsisten dan terarah,” ujar Afdhal, fitness coach di Body Transformation Camp (BTC), menyoroti urgensi pendekatan yang lebih realistis dalam menghadapi persoalan ini.

Di balik urgensi tersebut, riset internal yang dilakukan oleh tim BTC mengungkap bahwa faktor lingkungan menjadi salah satu penentu utama dalam keberhasilan atau kegagalan program diet.

Dalam survei terhadap para partisipan, lebih dari 90% responden menyatakan bahwa lingkungan sekitar — baik dukungan keluarga, tekanan sosial, hingga akses terhadap makanan sehat — berpengaruh besar terhadap keberlangsungan program penurunan berat badan yang dijalani.

Tim riset BTC merangkum lima faktor lingkungan yang kerap menjadi penghambat dalam program diet. Temuan ini menjadi dasar bagi pendekatan baru yang lebih holistik dan suportif dalam merancang strategi penurunan berat badan yang efektif, tidak hanya berfokus pada pola makan dan olahraga, tetapi juga pada perubahan suasana sosial dan psikologis yang mendukung.

Lima faktor itu adalah:

1. Lingkungan yang Tidak Mendukung Pola Makan Sehat

Salah satu penyebab utama kegagalan diet adalah lingkungan sekitar yang membuat kamu kesulitan untuk menjalani pola hidup sehat. Di banyak tempat, makanan cepat saji dan junk food mudah didapat, bahkan sering kali ditawarkan secara gratis di kantor atau di acara sosial/perayaan.

Hal ini mempersulit untuk mempertahankan pola makan sehat secara konsisten, hal ini bisa semakin diperparah jika dikelilingi orang-orang yang tidak menyukai olahraga. Suksesnya diet sangat dipengaruhi oleh dukungan lingkungan.

2. Kurangnya Dukungan untuk Workout Konsisten dan Efektif

Banyak orang merasa kesulitan untuk tetap rutin berolahraga karena tidak adanya lingkungan yang mendukung. berlatih sendirian memang terkesan simple, namun masalahnya akan jadi mudah bosan.

Berlatih tanpa teman, mentor dan workout plan yang variatif akan membuat semangat olahraga menjadi cepat padam. Apalagi jika kamu harus mengatasi rasa malas atau kelelahan setelah seharian bekerja, olahraga pun terasa seperti beban tambahan.

3. Tidak Ada Ekosistem Pendukung untuk Hidup Sehat dan Teratur

Salah satu masalah utama dalam menjalankan diet adalah ketiadaan ekosistem yang mengingatkan dan memotivasi untuk menjalani hidup sehat secara konsisten. Apalagi bila berada di lingkungan yang penuh dengan kebiasaan lama, seperti makan berlebihan, jarang olahraga dan sering begadang, maka akan sulit sekali untuk keluar dari pola tersebut.

4. Tidak Ada Mentor atau Tenaga Profesional yang Membimbing

Seringkali, kegagalan diet juga disebabkan oleh kurangnya bimbingan dari tenaga ahli. Tanpa arahan yang tepat, bisa saja membuat kesalahan dalam memilih makanan atau jenis olahraga, yang akhirnya malah menghambat progres diet.

Tidak ada salahnya untuk bergabung dengan komunitas, mengikuti seminar atau penyuluhan ataupun membuat janji konsultasi dengan para ahli, seperti nutritionist, ahli gizi ataupun fitness coach yang bisa membantumu mencapai keberhasilan diet.

5. Kebiasaan Lama yang Sulit Diubah

Kebiasaan yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun di lingkungan lama sering menjadi penghalang terbesar dalam perubahan gaya hidup. Misalnya, kamu mungkin sudah terbiasa makan malam larut atau ngemil junk food. Kebiasaan ini sulit diubah tanpa adanya sistem pendukung yang kuat.

Mengikuti komunitas dengan visi yang sama bisa menjadi alternatif untuk menjawab permasalahan sulitnya keluar dari kebiasaan lama. Tanpa teman atau komunitas yang memiliki tujuan yang sama, sulit untuk mempertahankan konsistensi dalam menjalani pola hidup sehat.

Amalia putri sebagai tim riset dari Body Transformation Camp menuturkan metode diet yang efektif dan menyenangkan mutlak diperlukan, karena dengan menjalani diet yang menyenangkan akan mendorong seseorang untuk konsisten mencapai target berat badan yang diharapkan.

“Dari survey yang kami lakukan bahwa 95% lebih penyandang obesitas sudah berupaya untuk melakukan diet, sayangnya metode diet yang salah dan inkonsistensi menjadi penyebab kegagalan diet,” kata Amalia dalam siaran pers yang diterima swa.co.id, Selasa (22/4).

Body Transformation Camp telah merangkum 5 metode diet efektif dan menyenangkan untuk mencapai berat badan ideal yang diharapkan, metode ini biasa disebut FASTER (fun workouts, an exciting fasting, stop being night owl, tasty healthy and low calorie foods dan recover mental health).

1. Fun Workouts

Workouts tidak boleh monoton dan membosankan, karena hal tersebut dapat membuat seseorang tidak berhasil menjalankan workout secara konsisten. Maka, workout terbaik versi BTC adalah workout yang dijalankan dengan variatif dan menggembirakan. Salah satunya adalah workout yang dijalankan dari hobi, misal olahraga permainan seperti sepak bola, badminton, futsal, basket, atau bersepeda, jogging di pagi hari sambil menikmati udara.

2. An Exciting Fasting

Sudah banyak jurnal ilmiah yang membahas efektifitas intermittent fasting untuk menurunkan berat badan. Efek positif puasa intermiten terhadap penurunan berat badan, sensitivitas insulin, perbaikan profil lipid darah, serta potensi perlindungan terhadap penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Agar dapat menjalankan intermittent fasting dengan menyenangkan, sebaiknya menyiapkan berbagai kegiatan variatif sampai waktu buka datang, seperti mengerjakan pekerjaan inti, mengikuti webinar, mendengarkan musik, berjalan-jalan, menonton film, dan lain sebagainya.

3. Stop Being Night Owl

Begadang sering menjadi kendala serius bagi banyak orang dalam menjalani diet. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon, terutama yang mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga kamu cenderung makan lebih banyak. Begadang juga menyebabkan metabolisme tubuh tidak bekerja seperti seharusnya, sehingga pembakaran lemak menjadi tidak optimal.

4. Tasty, Healthy and Low-Calorie Foods

Banyak yang berasumsi jika makanan sehat umumnya tidak enak dilidah. Padahal, ada banyak pilihan makanan sehat, rendah kalori namun tetap lezat. Seperti sayuran, buah, ubi, tahu/tempe, telur, daging merah, dan daging ayam, dan lain-lain.

Dengan asupan yang tepat, kamu tidak hanya akan menurunkan berat badan, tapi juga meningkatkan kesehatan metabolik. Konsumsi makanan rendah kalori dan tinggi serat membantu mengontrol gula darah dan menghindari lonjakan insulin, yang merupakan faktor kunci dalam menurunkan berat badan secara berkelanjutan.

5. Recover Mental Health

Metode terakhir yang diusung BTC adalah menjaga kesehatan mental agar kamu tetap bahagia dan termotivasi. Diet yang efektif tidak hanya tentang penurunan berat badan secara fisik, tapi juga tentang bagaimana mengelola stres dan menjaga semangat. Di BTC, ada sesi coaching dan sharing story yang membantu mengubah mindset, sehingga perjalanan diet terasa lebih menyenangkan dan tidak membebani.

Dengan metode BTC, setiap sesi program dirancang untuk mendukung perjalanan transformasi tubuh, mulai dari lingkungan yang kondusif, dukungan profesional, hingga fasilitas lengkap yang membuat program diet terasa seperti liburan yang menyenangkan. (*).

# Tag