Sea Indonesia 2025 Diikuti Ratusan Perusahaan Kemaritiman dari Asia Hingga Amerika, Targetkan Pengunjung 10 Ribu Orang

null
Johnson W. Sutjipto, Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan di Jakarta, Kamis (24/4/2025). Sea Indonesia 2025 siap mengadirkan lebih dari 150 perusahaan peserta pameran dari dalam negeri maupun mancanegara. (Foto: Eva/Swa)

Pameran kemaritiman terlengkap dan terbesar di Indonesia, yaitu Sea Indonesia 2025 siap menhadirkan lebih dari 150 perusahaan peserta pameran, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Event internasional ini akan diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 14-16 Mei 2025. Peserta exhibitor asing berasal dari China, Jepang, Singapura, Belanda, Denmark, Jerman, Norwegia, dan Amerika Serikat.

Para exhibitor tersebut merupakan bagian penting dari ekosistem maritim yang terdiri dari perusahaan pelayaran, shipyard, lawfirm, fleet management, financial & banking institution, port and marine services, P&I Club, consultants, inspection agencies, classification societies, ship management, insurance company, trade association, ship engine & component manufacturers, shipbuilders & designers, equipment suppliers, ship chandler, information & technology, terminal operators, marine engineering equipment, marine technology & service provider dan educational marine Institutions serta maritime tourism.

Salah satu peserta ialah Japan Ship Machinery and Equipment Association (JSMEA) akan mengisi Japan Paviliun. Saat ini, JSMEA memiliki lebih dari 244 anggota korporat reguler dan 75 organisasi anggota pendukung dengan kegiatan antara lain riset terkait administrasi bisnis dan teknologi di industri permesinan kapal dan kegiatan yang bersifat mempromosikan produk industri permesinan kapal ke pasar internasional.

Ada juga China Pavilion sebagai peserta pameran. Beragam perusahaan dari Negeri Tirai Bambu tergabung dalam pavilion ini, antara lain bergerak pada bidang desain kapal, pembangunan kapal, teknologi maritim, sistem navigasi, otomatisasi, serta peralatan keselamatan.

“Sea Indonesia menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pelaku usaha kemaritiman Indonesia untuk membangun kolaborasi dan kerja sama dengan perusahaan kemaritiman global. Selama tiga hari, para exhibitor dan visitor dapat saling bertukar pandangan dan informasi serta dapat melakukan kerja sama bisnis dan investasi. Pameran menyediakan segala yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya kerja sama bisnis dan investasi,” jelas Johnson W. Sutjipto, Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Johnson menjelaskan pelaksanaan event ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia sehingga perlu terus menyalakan semangat maritim Indonesia. Selain itu, recovery ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik menuju pertumbuhan 8% dalam lima tahun ke depan sehingga membutuhkan konektivitas antar pulau dan antar negara yang andal.

Sea Indonesia 2025 adalah kegiatan pameran dan seminar (exhibition & conference) yang diselenggarakan untuk menjadi tempat bertemunya para pengusaha kemaritiman Indonesia dan dunia serta yang rutin diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

Adapun pembicara konferensi merupakan para ahli, praktisi, serta pemangku kepentingan di bidang maritim, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebut saja di antaranya dari Bank Mandiri, Hempel A/A, MAN Energy Solutions, Rina South Asia Pacific, Rina Digital Solutions, Sinarmas LDA Maritime, SHELL, Zichai Power Co. Ltd, JSMEA, Class NK Indonesia, China Classification Society, Blue Coolant Indonesia, Vecom Marine BV, Skyreach, Jotun Indonesia, Universitas Indonesia dan PPSDM Perhubungan Laut.

Johnson menjelaskan, pihaknya menargetkan bisa menggaet kurang lebih 10 ribu pengunjung. PIhaknya optimistis tercapai mengingat tahun 2023 pameran serupa mampu mendatangkan sekitar 3.500 pengunjung.

Sea Indonesia didukung empat asosiasi yaitu Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia, Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), dan Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA). Beberapa institusi/lembaga pendidikan dan pelatihan turut berpartisipasi sebagai peserta pameran, antara lain Universitas Indonesia , Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Azureus Offshore Training serta Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Perhubungan Laut yang membawahi 14 sekolah kedinasan di bidang transportasi laut.

Pameran juga bertepatan dengan 20 tahun implementasi asas sabotase di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Dengan demikian ajan ini menjadi wujud dukungan terhadap program pemberdayaan industri maritim untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. (*)

# Tag