Bali International Hospital Menjalin Kemitraan Berskala Internasional

Bali International Hospital (BIH) memperkenalkan mitra medis internasional, pakar kesehatan dan para klinis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, pada Jumat (25/4/2025). BIH menempati posisi unik sebagai destinasi wisata medis dan rujukan, melayani pasien dari dalam maupun luar negeri. Infrastruktur modernnya mencakup luas 67.000 meter persegi, dengan kapasitas 255 tempat tidur, 8 ruang operasi, 38 ruang ICU, dan 4 cath lab.
Arsitektur rumah sakit yang memadukan fungsionalitas dan kenyamanan tempat pemulihan mengedepankan martabat, akuntabilitas, dan inovasi. BIH telah beroperasi pada tahap awal dengan berfokus pada onkologi (perawatan kanker), kardiologi (kesehatan jantung), layanan gawat darurat, klinik terpadu, radiologi, dan radioterapi, serta medical check up (MCU). “Beroperasinya BIH adalah titik temu antara standar global, talenta Indonesia, dan keramah tamahan Bali. Di bawah pengelolaan IHC dan bersama para mitra, kami melangkah yakin membangun warisan layanan kesehatan bagi generasi mendatang,” ujar Dr. Dewi Fankhuningdyah Fitriana, MPH, Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital pada keterangannya di Sanur, pada Jumat pekan ini.
Pada acara ini, BIH memperkenalkan Icon Cancer Centre, salah satu penyedia layanan kanker terintegrasi terbesar di dunia dengan lebih dari 350 spesialis dan kisaran 3,5 juta interaksi pasien setiap tahunnya. Icon Cancer Centre beroperasi di BIH pada Mei 2025. Ini menjadi tonggak sejarah. Sebab, dokter asing untuk pertama kalinya diizinkan praktik di Indonesia di bawah pengelolaan wilayah KEK Kesehatan Sanur.
"Sebuah visi besar yang lebih dari sekadar rumah sakit. Kini kita memasuki babak baru tentang apa yang dapat dicapai ketika dedikasi Indonesia bersinergi dengan kapabilitas global,” ungkap Dr. Noel Yeo, Chief of Commercial & Operations, Bali International Hospital.
Kemitraan BIH dan Icon Cancer Centre ini menjadi awal dari redefinisi standar layanan, tidak hanya dalam onkologi tetapi di seluruh bidang spesialisasi. Dilengkapi dengan teknologi kelas dunia termasuk Siemens MRI 3.0Tesla, CT Scanner 256-slice, Varian TrueBeam, GE Senographe Pristina Mammogram, dan SagiNova Brachytherapy. Kombinasi sistem ini dengan keunggulan klinis Icon akan memberikan akseslayanan kanker terintegrasi bagi pasien Indonesia yang sebelumnya hanya tersedia di luar negeri.
Spesialisasi lainnya akan segera diperkenalkan secara bertahap menjelang Grand Opening pada Juni 2025. "Kami merasa terhormat menjadi bagian dari kolaborasi transformatif ini. Untuk pertama kalinya, tim dokter internasional kami dapatberpraktik di Indonesia. Kami bangga membawa perawatan kanker kelas dunia lebih dekatke rumah pasien Indonesia,” ujar Serena Wee, CEO Icon ASEAN.
Noel mengatakan langkah kemitraan ini merupakan dedikasi Indonesia bersinergi dengan kapabilitas global. Kemitraan dengan Icon menjadi awal dari redefinisi standar layanan, tidak hanya dalam onkologi tetapi di seluruh bidang spesialisasi.“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari kolaborasi transformatif ini. Untuk pertama kalinya, tim dokter internasional kami dapatberpraktik di Indonesia. Kami bangga membawa perawatan kanker kelas dunia lebih dekatke rumah pasien Indonesia,” ujar Serena
Selain onkologi, BIH juga didukung oleh mitra terkemuka dalam bidang diagnostik, kardiologi, dan pengembangan profesional sepertiInnoquest dan Pathology Asia Holdings (Singapura) yang menghadirkan diagnostik mutakhir dan presisi laboratorium; HKAMG dan Sapporo Cardiovascular Clinic (Jepang) menyediakan keahlian dalam kardiologi dan klinis; dan SingHealth (Singapura) menjadi mitra akademik BIH dalam pendidikan berkelanjutan dan pengembangan klinis. Kolaborasi internasional ini sejalan dengan agenda transformasi sistem kesehatan Indonesia, mendukung penguatan kapasitas lokal, mempercepat akses terhadap inovasi, dan meningkatkan hasil kesehatan jangka panjang.
“Ini adalah momen bersejarah,” tambah Dr. Hameni Wijaya, MD Chief commercial officer IHC. Acara ini juga mengapresiasi peran Indonesia Healthcare Corporation (IHC) atau PT Pertamina Bina Medika sebagai operator dan Indonesia Investment Authority (INA) sebagai investor dana abadi negara, serta Swire Pacific sebagai investor internasional dengan visi jangkapanjang dalam pengembangan infrastruktur dan keunggulan operasional layanan kesehatan di Indonesia. (*)